.jpg) |
| Massa warga dusun Besok saat demo, Senin (18/03/2013) |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Puluhan warga Dusun Besuk, Desa Klinter Rejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto ngluruk kantor balai desa setempat, menuntut kepala dusun (kadus) Besuk, Ahmad Chotib dilengserkan. Aksi warga ini diwarnai perusakan gardu pos kamling.
Di depan kantor balai desa, secara bergantian mereka berorasi mengecam tindakan kadus yang dituding telah menyalahgunakan jabatan dengan menilep uang dusun serta menghilangkan bantuan kambing bagi warga miskin.
“Kadus Chotib tidak patut menjadi pemimpin. Ia melakukan korupsi uang dusun dan juga tidak bisa mempertanggungjawabkan bantuan kambing bagi warga miskin di dusun kami. Kami minta, saat ini juga kades (kepala desa) memberhentikan Chotib sekaligus mengusut tuntas kasusnya,” lontar Rohman, salah satu warga.
Berbagai poster berisi hujatan dan tuntutan agar Kadus Chotib lengser mereka bentangkan seraya terus menyuarakan tuntutan.
Usai berorasi, massa ditemu Kades dan Kasie Pemerintah Kecamatan Sooko.
Massa yang mengutarakan uneg-uneg atas ulah kadus mereka tampaknya tak mendapat jawaban yang memuaskan. Janji Kades yang akan menyelesaiakan kasus Chotib dengan tengat waktu tertentu tak disepakati warga.
Karena tanpa membuahkan hasil, massa menuangkan kekecewaannya dengan merusak dan merubohkan bangunan poskamling di Dusun Besuk. (wie)
Puluhan warga Dusun Besuk, Desa Klinter Rejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto ngluruk kantor balai desa setempat, menuntut kepala dusun (kadus) Besuk, Ahmad Chotib dilengserkan. Aksi warga ini diwarnai perusakan gardu pos kamling.
Di depan kantor balai desa, secara bergantian mereka berorasi mengecam tindakan kadus yang dituding telah menyalahgunakan jabatan dengan menilep uang dusun serta menghilangkan bantuan kambing bagi warga miskin.
“Kadus Chotib tidak patut menjadi pemimpin. Ia melakukan korupsi uang dusun dan juga tidak bisa mempertanggungjawabkan bantuan kambing bagi warga miskin di dusun kami. Kami minta, saat ini juga kades (kepala desa) memberhentikan Chotib sekaligus mengusut tuntas kasusnya,” lontar Rohman, salah satu warga.
Berbagai poster berisi hujatan dan tuntutan agar Kadus Chotib lengser mereka bentangkan seraya terus menyuarakan tuntutan.
Usai berorasi, massa ditemu Kades dan Kasie Pemerintah Kecamatan Sooko.
Massa yang mengutarakan uneg-uneg atas ulah kadus mereka tampaknya tak mendapat jawaban yang memuaskan. Janji Kades yang akan menyelesaiakan kasus Chotib dengan tengat waktu tertentu tak disepakati warga.
Karena tanpa membuahkan hasil, massa menuangkan kekecewaannya dengan merusak dan merubohkan bangunan poskamling di Dusun Besuk. (wie)
Social