Mojokerto-(satujurnal.com)
Puluhan orang yang mengatas namakan dirinya dari kelompok Front Pembela Islam atau FPI wilayah Mojokerto, Minggu (28/04/2013) pagi melakukan sweeping minuman beralkohol ke sejumlah toko dan swalayan , serta ke sejumlah hotel di wilayah kota dan kabupaten Mojokerto. Sejumlah aparat kepolisian bersenjata terus mengawal aksi massa ini.
Sweping dipimpin langsung oleh Ketua FPI Mojokerto, Abdul Manan. Kelompok ini menyatakan, jika sweping dilakukan untuk menghidari kemaksiatan yang selama ini tumbuh subur di Mojokerto.
Sweeping pertama dilakukan di sejumlah swalayan di wilayah Kedung Maling Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto dan Surodinawan Kecamatan Magersari Kota Mojokerto. Massa berpakaian serba putih ini memasuki swalayan dan melakukan pemeriksaan ke etalase dan rak minuman.
Mereka memberikan peringatan kepada pegawai maupun pemilik swalayan agar dalam jangka dua tiga hari kedepan dan seterusnya tidak lagi memperjualbelikan atau menyediakan minuman beralkohol. Peringatan itu pun diserta keharusan tanda tangan kesanggupan oleh pemilik toko jika mereka bersedia tidak berjualan minuman beralkohol lagi. Sweping terus dilakukan dan memasuki wilayah perkotaan jalan Mojopahit.
“Kami beri peringatan agar tidak berjualan miras (minuman keras) lagi. Kalau tetap memilih menjual miras, jangan salahkan jika kami akan melakukan tindakan,” lontar Ketua FPI Mojokerto, Abdul Manan.
Usai menyisir toko dan swalayan yang mereka sinyalir menjual minuman beralkohol, mereka bergerak menuju rumah karaoke. Namun, lantaran tempat jasa hiburan masih tutup, mereka melanjutkan sweeping ke sejumlah hotel. Di salah satu hotel, sempat terjadi resistensi dari sekelompok pemuda yang melarang FPI melakukan sweeping di dalam hotel..
“Fpi akan bergerak lagi bila masih ada yang berjualan minuman keras serta menyediakan alat kontrasepsi di hotel-hotel,” cetus Abdul Manan. (wie)
Puluhan orang yang mengatas namakan dirinya dari kelompok Front Pembela Islam atau FPI wilayah Mojokerto, Minggu (28/04/2013) pagi melakukan sweeping minuman beralkohol ke sejumlah toko dan swalayan , serta ke sejumlah hotel di wilayah kota dan kabupaten Mojokerto. Sejumlah aparat kepolisian bersenjata terus mengawal aksi massa ini.
Sweping dipimpin langsung oleh Ketua FPI Mojokerto, Abdul Manan. Kelompok ini menyatakan, jika sweping dilakukan untuk menghidari kemaksiatan yang selama ini tumbuh subur di Mojokerto.
Sweeping pertama dilakukan di sejumlah swalayan di wilayah Kedung Maling Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto dan Surodinawan Kecamatan Magersari Kota Mojokerto. Massa berpakaian serba putih ini memasuki swalayan dan melakukan pemeriksaan ke etalase dan rak minuman.
Mereka memberikan peringatan kepada pegawai maupun pemilik swalayan agar dalam jangka dua tiga hari kedepan dan seterusnya tidak lagi memperjualbelikan atau menyediakan minuman beralkohol. Peringatan itu pun diserta keharusan tanda tangan kesanggupan oleh pemilik toko jika mereka bersedia tidak berjualan minuman beralkohol lagi. Sweping terus dilakukan dan memasuki wilayah perkotaan jalan Mojopahit.
“Kami beri peringatan agar tidak berjualan miras (minuman keras) lagi. Kalau tetap memilih menjual miras, jangan salahkan jika kami akan melakukan tindakan,” lontar Ketua FPI Mojokerto, Abdul Manan.
Usai menyisir toko dan swalayan yang mereka sinyalir menjual minuman beralkohol, mereka bergerak menuju rumah karaoke. Namun, lantaran tempat jasa hiburan masih tutup, mereka melanjutkan sweeping ke sejumlah hotel. Di salah satu hotel, sempat terjadi resistensi dari sekelompok pemuda yang melarang FPI melakukan sweeping di dalam hotel..
“Fpi akan bergerak lagi bila masih ada yang berjualan minuman keras serta menyediakan alat kontrasepsi di hotel-hotel,” cetus Abdul Manan. (wie)
Social