Kursi PAW Partai Demokrat Terancam Dikosongkan - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Kursi PAW Partai Demokrat Terancam Dikosongkan

Mojokerto-(satujurnal.com)
Satu kursi di DPRD Kota Mojokerto terancam tak terisi dalam gelombang pergantian antar waktu (PAW) anggota Dewan asal Partai Demokrat (PD). Menyusul sikap Ketua DPC PD Kota Mojokerto yang menyatakan pengosongan kursi yang saat ini diduduki Joko Afrianto, anggota Dewan asal PD yang lompat ke PDI-P menjadi pilihan terbaik partai.

“Lebih baik kursi yang ditinggal Pak Joko (Joko Afrianto) dikosongkan, daripada diduduki kader yang tidak tepat,” kata Ketua DPC PD Kota Mojokerto, Suharyono, menanggapi pertanyaan soal pengganti Joko Afrianto dalam proses PAW, Senin (29/04/2013).

Kader yang disebut Suharyono tidak tepat yakni Raditya Budi Satria atau akrab disapa Radit. Radit yang saat ini menjabat Ketua PAC PD Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto dinilai tidak aktif di partai hingga posisinya di-Plt-kan. Pada Pileg 2009 lalu, ia kalah unggul dengan Joko Afrianto lantaran suara yang diperolehnya beda tipis, hanya terpaut 5 suara, hingga Joko Afrianto yang melenggang ke gedung Dewan. Dibawah posisi Radit, yakni Paulus Swasono Kukuh yang memperoleh suara selisih 50 dibanding suara yang diraup Joko Afrianto.

“Opsi pertama pengosongan kursi, opsi kedua, tetap diisi tapi yang tepat,” ujar Suharyono seraya menyebut nama Paulus Swasono Kukuh.

Menurutnya, pengosongan atau pengisian kursi dalam proses PAW merupakan hak partai, namun tidak mengurangi jumlah perolehan kursi. “Sehingga untuk tiket PD pada Pilwali tidak terpengaruh, terisi tidaknya kursi yang ditinggal Pak Joko,” tandasnya.

Sementara itu, Joko Afrianto yang sampai saat ini masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto mengaku tak tertarik untuk mengutak-atik skema yang dipaparkan Suharyono soal calon pengganti dirinya. “Karena memang bukan ranah saya lagi. Karena saya sekarang berada di PDI-P,” kilahnya.

Namun, ia menyatakan kesiapannya di-PAW. “Ya konsekwensi logis kalau saya harus menghadapi PAW. Saya sangat siap. Soal kapan itu, ya saya kembalikan ke PD. Termasuk siapa pengganti saya,” katanya.

Terpisah, Radit menyatakan akan melakukan perlawanan ke partai jika dirinya dianulir sebagai calon pengganti Joko Afrianto.

“Saya tidak akan tinggal diam. Karena PAW itu hak saya, sebagaimana hasil Pileg 2009. KPU menetapkan suara yang saya peroleh terpaut 5 dengan Joko Afrianto atau posisi satu tingkat dibawahnya. Kalau ketua partai (Suharyono) tidak mendaftarkan saya dalam proses PAW, saya akan melakukan perlawanan,” tandas putra mantan Ketua DPC PD Kabupaten Mojokerto, RM Boedhi tersebut. 

Ia pun menampik tegas pernyataan Suharyono yang menyebut dirinya tidak lagi aktif di partai sehingga di-Plt-kan saat musancab digelar beberapa waktu lalu. “Tidak aktif itu menurut siapa? Apa parameternya kalau saya disebut tidak aktif di partai. Karena kerja-kerja partai tetap saya lakukan. Tapi soal musancab, saya tidak diundang, jadi bagaimana saya tahu kalau ada gawe itu,” kelitnya. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional