Tiga ketua partai Islam ditengah deklarasi jago PDI-P Kota Mojokerto |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Tiga partai berbasis Islam, PPP, PKS dan PKNU merampat ke PDI-P di ajang Pilwali Kota Mojokerto, Agustus mendatang. Dalam deklarasi pasangan calon walikota – wakil walikota usungan partai berlambang banteng moncong putih, di Alon-alon Kota Mojokerto, Minggu (28/04/2013), ketiga pucuk pimpinan partai tampak terlibat dan naik panggung mendampingi deklarator, Mas’ud Yunus dan Suyitno.
Ketiga pucuk pimpinan partai menempatkan posisinya partai pengusung, tak lepas dari kapasitas dan kedekatan emosional jago usungan PDI-P itu.
“Sebagai Ketua PPP Kota Mojokerto, hubungan saya dengan Pak Ud (Mas’ud Yunus) karena beliau guru dan saya muridnya. Kuwalat kalau saya tidak mendukung,” cetus Ketua DPC PPP Kota Mojokerto, Riha Mustofa saat berkesempatan menyampaikan alasan dukungan dalam rangkaian deklarasi pasangan berinisial MY (Mas’ud – Yitno) tersebut.
Sementara, Ketua DPC PKS Kota Mojokerto, Cholid Virdaus menyatakan mendukung MY bagi PKS merupakan pilihan tepat. “Kepemimpinan Pak Ud sudah teruji. Aman dan nyaman,” kata mantan anggota DPRD Kota Mojokerto periode 2004 – 2009 tersebut, singkat.
Tiga partai berbasis Islam, PPP, PKS dan PKNU merampat ke PDI-P di ajang Pilwali Kota Mojokerto, Agustus mendatang. Dalam deklarasi pasangan calon walikota – wakil walikota usungan partai berlambang banteng moncong putih, di Alon-alon Kota Mojokerto, Minggu (28/04/2013), ketiga pucuk pimpinan partai tampak terlibat dan naik panggung mendampingi deklarator, Mas’ud Yunus dan Suyitno.
Ketiga pucuk pimpinan partai menempatkan posisinya partai pengusung, tak lepas dari kapasitas dan kedekatan emosional jago usungan PDI-P itu.
“Sebagai Ketua PPP Kota Mojokerto, hubungan saya dengan Pak Ud (Mas’ud Yunus) karena beliau guru dan saya muridnya. Kuwalat kalau saya tidak mendukung,” cetus Ketua DPC PPP Kota Mojokerto, Riha Mustofa saat berkesempatan menyampaikan alasan dukungan dalam rangkaian deklarasi pasangan berinisial MY (Mas’ud – Yitno) tersebut.
Sementara, Ketua DPC PKS Kota Mojokerto, Cholid Virdaus menyatakan mendukung MY bagi PKS merupakan pilihan tepat. “Kepemimpinan Pak Ud sudah teruji. Aman dan nyaman,” kata mantan anggota DPRD Kota Mojokerto periode 2004 – 2009 tersebut, singkat.
Ketua DPC PKNU Kota Mojokerto, Syueb Khariri singkat menyebut, jika program-program Mas’ud Yunus, incumbent yang saat ini menjabat Wakil Walikota Mojokerto harus dilanjutkan. “Sesuai slogan MY, “Lanjutkan”, PKNU sepakat. Makanya kami mendukung agar MY mampu menjadi pemenang Pilwali Agustus nanti,” katanya.
Amatan satujurnal.com, merapatnya tiga partai berbasis Islam, yang masing-masing memiliki satu wakil di Dewan setempat itu memecahkan teka-teki jumlah bakal pasangan calon walikota – wakil walikota Mojokerto dari unsur partai yang bakal running Pilwali.
KPU menetapkan syarat calon walikota – wakil walikota yang diberangkatkan, sekurang-kurangnya 15 persen dari jumlah kursi Dewan atau setara empat kursi. PDI-P yang memiliki 4 kursi menjadi partai utuh yang mengusung MY. Sedang Partai Demokrat (PD) yang juga memiliki 4 kursi, hampir dipastikan mengusung calonnya sendiri. PAN, yang memiliki 5 kursi, sejauh ini belum memunculkan jagonya. Yang mengemuka saat ini PD dan PAN berkoalisi. Sementara PKB yang memiliki 3 kursi dipastikan berkoalisi dengan PKPI dan PPRN yang masing-masing memiliki satu kursi. Sedang Partai Golkar, yang juga memiliki 3 kursi merangkul Partai Hanura yang memiliki satu kursi. Jika skema ini yang muncul, maka akan muncul sedikitnya empat calon pasangan kepala daerah.
Yakni calon yang diusung PDI-P yang didukung PPP, PKS dan PKNU. Calon hasil koalisi PD dan PAN. Calon Partai Golkar dan Partai Hanura, dan calon yang diusung PKB yang berkolasi dengan PKPI dan dan PPRN.
Namun, jika kemudian PD dan PAN urung berkoalisi, maka akan muncul lima pasangan calon walikota – wakil walikota. (one)
Social