Tak Sejalan Dengan Ketua Partai - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Tak Sejalan Dengan Ketua Partai

Joko Afrianto
 - Alasan Joko Afrianto Loncat Partai

Mojokerto-(satujurnal.com)
Joko Afrianto, Sekretaris Partai Demokrat (PD) Kota Mojokerto yang menyebrang ke PDI-P menyatakan, langkah politik yang dilakukan lantaran tak sejalan dengan gaya kepemimpinan Ketuanya, Suharyono.

"Saya menyatakan pengunduran diri saya, baik sebagai anggota maupun pengurus partai tanggal 9 April 2013 lalu. Sikap ini saya ambil karena secara prinsip sudah tidak ada kecocokan dengan langkah-langkah ketua partai," ujar Joko Afrianto, Selasa (16/04/2013).

Gaya kepemimpinan Suharyono menurut Joko Afrianto, cenderung one man show. Acapkali, dalam berbagai hal menyangkut keputusan strategis partai, sekretaris partai ‘dilewati’ . “Saya tidak bisa mengikuti gaya kepemimpinan yang cenderung bersifat komando. Padahal, sikap dan keputusan partai bersifat kolektif kolegia,” tandasnya.

Kesiapan Joko Afrianto tidak saja di level kepengurusan, pun soal jabatan Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto yang saat ini ia sandang. “Merupakan konsekwensi logis kalau saya menghadapi pergantian antar waktu (PAW) dalam kapasitas saya sebagai anggota legislatif dari PD. Dan saya sangat siap untuk lepas jabatan itu,” katanya.

Soal alasan dia memilih hijrah ke PDI-P, menurutnya tak lepas dari kebesaran partai berlambang moncong putih besutan Megawati Soekarno Putri tersebut. “PDI-P merupakan partai nasionalis. Besar dan memiliki rating tinggi. Ini yang jadi dasar pertimbangan saya untuk pindah partai,” ujar Joko Afrianto.

Disinggung jika sikap politik yang diambil tak lepas dari kapling penempatan daerah pemilihan (dapil) dalam pemilihan anggota legislatif (pileg) yang tidak tepat. “Sebenarnya tidak ada masalah sama sekali dengan dapil. Tapi ya gaya kepemimpinan ketua saja yang menyebabkan saya memilih untuk beralih ke PDI-P,” tukasnya.

Sementara soal kader-kader PD yang sepaham dengan dirinya dan disebut-sebut bakal bedol deso mengikuti jejaknya dari partai ‘biru’ ke partai ‘merah’, ia bergeming. “Saya tidak mengajak kader-kader PD untuk melepas PD, apalagi membawa gerbong PD menggelinding ke PDI-P. Tapi kalau mereka yang mengikuti jejak saya, ya monggo saja,” tukas dia diplomatis.

Pengunduran diri Joko Afrianto dibenarkan Denny Novianto, Wakil Ketua DPC PD Kota Mojokerto.

“Yang bersangkutan (Joko Afrianto) secara resmi sudah melayangkan surat pengunduran diri sebagai sekretaris maupun anggota PD,” kata Denny.

Menurut Denny, mundurnya Joko Afrianto sangat disayangkan semua kader partai. “Arus bawah sangat menyayangkan mundurnya salah satu kader terbaik PD Kota Mojokerto ini. Dan kita yang duduk di jajaran pengurus pun berkali-kali melakukan komunikasi agar yang bersangkutan tetap bertahan di PD,” tandas dia.

Ditambahkan Denny, dalam konteks Pilwali Mojokerto yang sebentar lagi digelar, figur Joko Afrianto sangat dibutuhkan. “Karena sebenarnya banyak strategi politik di ruang PD yang bisa digarap Joko Afrianto untuk Pilwali,” katanya.

Sementara soal pengganti Joko Afrianto, Denny yang juga Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPRD Kota Mojokerto mengatakan, pleno partai menetapkan Faturahman yang sebelumnya Ketua Badan pemenangan Pemilu (Bapilu) PD Kota Mojokerto sebagai sekretaris definitif. “Penetapan sekretaris definitif pengganti Joko Afrianto oleh DPC PD didasarkan mandat yang diberikan DPD PD Jawa Timur, mengingat mendesaknya waktu, baik menghadapi Pilwali maupun Pileg,” kilahnya. (one)


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional