Mojokerto-(satujurnal.com)
Munculnya nama Mulyadi, politisi PAN sebagai calon wakil walikota Mojokerto mendampingi Ayub Busono Listyawan calon walikota Mojokerto yang dijagokan Partai Demokrat (PD) membuat fungsionaris PAN Kota Mojokerto gerah.
Mulyadi yang kini menjabat Ketua DPRD Kota Mojokerto itu dinilai melangkah bareng Ayub Busono dalam kapasitasnya sebagai pribadi, bukan representasi partai.
"Sampai saat ini PAN belum menentukan sikap apa pun terkait Pilwali Mojokerto, Agustus (2013) nanti. Jadi sikap dan langkah Mulyadi merupakan langkah pribadi, bukan cerminan partai," Ketua DPD PAN Kota Mojokerto, Syaiful Arsyad, Senin (06/05/2013).
Ipung, sapaan Syaiful Arsyad lebih jauh mengatakan, semua hal terkait Pilwali sekarang berada di tangan DPW PAN Jawa Timur. Tugas pihaknya hanya melakukan penjaringan calon kepala daerah. "Otoritas politik Pilwali ada di tangan DPW. Dan sampai sekarang juga belum dimunculkan figur calon kepala daerah. Kalau disebut PAN menjagokan Mulyadi ya prematur," lontarnya.
Diingatkan Ipung, jika Mulyadi tetap memposisikan diri sebagai calon wakil walikota, dengan menggunakan atribut partai tanpa restu partai , maka sanksi partai akan menghadang dia. "Partai tentu akan mengambil sikap," cetusnya.
Minggu (05/05/2013) PD Kota Mojokerto menggelar acara syurukan menempati posko pemenangan calon walikota Ayub Busono di jalan Empunala Kota Mojokerto. Dalam kesempatan itu Mulyadi hadir. Pasangan berakronim ABDI (Ayub Busono dan Mulyadi) pun menjadi sentral acara yang dihadiri sejumlah fungsionaris PD. Bahkan acara yang digelar siang hari itu disebut-sebut pemanasan politik pra deklarasi ABDI. (one)
Munculnya nama Mulyadi, politisi PAN sebagai calon wakil walikota Mojokerto mendampingi Ayub Busono Listyawan calon walikota Mojokerto yang dijagokan Partai Demokrat (PD) membuat fungsionaris PAN Kota Mojokerto gerah.
Mulyadi yang kini menjabat Ketua DPRD Kota Mojokerto itu dinilai melangkah bareng Ayub Busono dalam kapasitasnya sebagai pribadi, bukan representasi partai.
"Sampai saat ini PAN belum menentukan sikap apa pun terkait Pilwali Mojokerto, Agustus (2013) nanti. Jadi sikap dan langkah Mulyadi merupakan langkah pribadi, bukan cerminan partai," Ketua DPD PAN Kota Mojokerto, Syaiful Arsyad, Senin (06/05/2013).
Ipung, sapaan Syaiful Arsyad lebih jauh mengatakan, semua hal terkait Pilwali sekarang berada di tangan DPW PAN Jawa Timur. Tugas pihaknya hanya melakukan penjaringan calon kepala daerah. "Otoritas politik Pilwali ada di tangan DPW. Dan sampai sekarang juga belum dimunculkan figur calon kepala daerah. Kalau disebut PAN menjagokan Mulyadi ya prematur," lontarnya.
Diingatkan Ipung, jika Mulyadi tetap memposisikan diri sebagai calon wakil walikota, dengan menggunakan atribut partai tanpa restu partai , maka sanksi partai akan menghadang dia. "Partai tentu akan mengambil sikap," cetusnya.
Minggu (05/05/2013) PD Kota Mojokerto menggelar acara syurukan menempati posko pemenangan calon walikota Ayub Busono di jalan Empunala Kota Mojokerto. Dalam kesempatan itu Mulyadi hadir. Pasangan berakronim ABDI (Ayub Busono dan Mulyadi) pun menjadi sentral acara yang dihadiri sejumlah fungsionaris PD. Bahkan acara yang digelar siang hari itu disebut-sebut pemanasan politik pra deklarasi ABDI. (one)
Social