Jombang-(satujurnal.com)
Rencana kenaikan BBM mendapat sorotan dalam aksi peringatan hari buruh sedunia atau mayday di Jombang. Sejumlah elemen buruh dan Mahasiswa yang tergabung dalam FPRJ (front perjuangan rakyat jombang) menolak rencana kenaikan BBM, karena kenaikan bbm justru semakin menyengsarakan kaum buruh.
Demo ratusan massa FPRJ dimulai dari taman kota Kebun Rojo, dengan membentangkan spanduk tuntuntan, mereka melakukan longmarch menuju kantor Dinsosnakertrans (Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi), buruh melakukan orasi secara bergantian, pendemo juga meminta audensi dengan kepala kantor dinsosnakertrans.
Namun sejumlah pejabat kantor tidak ada di tempat, untuk melampiaskan kekecewaannya, Massa FPRJ kemudian melanjutkan aksinya ke depan kantor Pemkab Jombang. Para buruh meyampaikan aksinya didepan Pemkab Jombang ,kalau pejabat tidak terpukul dengan kenaikan BBM.
Samsul Huda, koordinator aksi mengatakan saat ini UMK (upah minimum kabupaten) Jombang hanya Rp 1,2 juta. Jumlah itu tidak bisa memenuhi KLH (kebutuhan hidup layak), karena sebagian besar buruh sudah berkeluarga. Kalau pemerintah akan menaikkan harga BBM dengan kebijakan itu kondisi buruh semakin terpuruk.(rg)
Social