Petugas Dinkes Kota Mojokerto saat mengambil sample darah warga penderita chikungunya |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Menyusul meninggalnya salah seorang
warga Kelurahan Kranggan, Kota Mojokerto lantaran terserang virus ‘misterius’
dan diduga terserang chikungunya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto langsung turun ke lapangan. ,mengambil sampel darah sejumlah warga yang diduga
terserang chikungunya, Rabu (08/05/2013). Kendati Kelurahan Kranggan menjadi
atensi, namun instansi ini membantah jika warga yang meninggal itu karena
terserang Chikungunya.
Selain itu, petugas Dinkes juga melakukan
penyebaran serbuk ‘abate ke setiap kubangan-kubangan air yang dapat digunakan
untuk sarang nyamuk biang chikungunya.
“Warga Kelurahan Kranggan yang
meninggal dunia bukan karena chikungunya, tapi terkena virus yang pada saraf
dan otak yang menyebabkan meninggal dunia,” kata Kepala Dinkes Kota Mojokerto, Cristina Indah Wahyu.
Ia pun memastikan jika pihaknya
akan memberikan pelayanan medis tanpa dipungut biaya terhadap warga yang
terkena terkena chikungunya baik yang menjalani perawatan di puskesmas maupun
RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, rumah sakit milik Pemkot Mojokerto.
Sebelumnya, sejumlah warga Kelurahan
Kranggan terkena penyakit chikungunya. Penyakit ini tak hanya menyerang orang
dewasa, namun juga anak-anak. (wie)
Social