Emoh Berurusan dengan Kejaksaan, Diskoperindag Tolak Permintaan Dewan Soal Fisik Pasar Kliwon - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Emoh Berurusan dengan Kejaksaan, Diskoperindag Tolak Permintaan Dewan Soal Fisik Pasar Kliwon


Kepala Diskoperindag Harlistyati saat menjelaskan perencanaan proyek Pasar Kliwon
 Mojokerto-(satujurnal.com)
Kepala Diskoperindag Kota Mojokerto, Harlistyati menolak tegas permintaan Komisi II Dewan setempat agar dilakukan penambahan volume proyek revitalisasi Pasar Kliwon dari dua lantai menjadi tiga lantai dengan. Ia berdalih, proyek yang dibiayai dari dana Tugas Pembantuan (TB) dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebesar Rp 2,5 miliar itu tidak dapat digabung dengan APBD. Jika dipaksakan, dipastikan akan berurusan dengan aparat penegak hukum.

“Dana TP tidak boleh digabung dengan APBD. Ini ketentuannya.  Soal fisik bangunan, bukan artinya tidak bisa ditambah. Itu bisa kita lakukan tahun depan,” cetus Harlistiyati saat bersama  komisi yang membidangi perekonomian dan pembangunan meninjau lokasi Pasar Kliwon yang bakal direvitalisasi tahun ini, Senin (27/05/2013).

Penolakan Harlis menjawab permintaan anggota Komisi II, Syaiful Arsyad yang meminta agar Pasar Kliwon sebisa mungkin tiga tingkat, meski harus ditambal dengan dana APBD.

Kalau pun Dewan memaksakan, Harlis, sapaan Harlistyati menyatakan angkat tangan, “Tidak mungkin tahun ini dilakukan penambahan fisik dengan dana APBD. Waktunya sangat mepet. Kalau dipaksakan ya monggo. Tapi saya tidak sanggup. Kalau tidak selesai, aku sing digowo (saya yang dibawa, Red) kejaksaan,” cetusnya.

Sementara dana TB sebesar Rp 2, 5 miliar, ujar Harlis, diplot untuk anggaran perencanaan dan pengawas proyek masing-masing Rp 100 juta. “Sisanya, Rp 2, 3 milyard untuk fisik bangunan dua lantai termasuk delapan unit SSCT dan pohon lindung,” ungkapnya.

Saat ini, ujarnya, tengah dilakukan proses penghapusan aset melalui lelang yang dibuka dengan harga Rp 115 juta. “Tender penghapusan aset pertama dibuka dengan harga Rp 140 juta. Tapi tidak ada peminatnya. Sekarang didrop Rp 25 juta. Saya harap cepat selesai. Sembari menunggu tahapan ini (lelang pengapusan), sekarang tengah digarap perencanaannya,” ujarnya.

Dana TB sebesar Rp 2, 3 miliar, lanjut Harlis, tidak cukup untuk mengcover luas area sekitar 2.250 meterpersegi. “Makanya ada sebagian lahan di bagian depan dekat gapura yang kita kosongkan. Kalau APBD 2014 menopang, maka lahan itu yang kita garap untuk penambahan kios dan sebagainya,” tukasnya.
Dari perencanaan hingga finalisasi, kata Harlis, harus selesai tahun ini. “Tidak bisa molor, harus tahun ini,” imbuhnya.

Skema sementara, dari 26 pedagang yang ada, semuanya diproritaskan untuk mendapatkan porsi kios di pasar yang dikonsep pasar modern itu. “Syarat revitalisasi memang ada embrio pedagang. Dan pedagang lama itulah yang akan kita prioritaskan. Sedang untuk lantai dua dibuat model los. “Harapan kita, nantinya di lantai dua jadi sentra niaga alas kaki dari pedagang kaki lima yang sekarang masih tersebar di beberapa titik,” pungkasnya. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional