 |
| Ketua BNK Kota Mojokerto Mas'ud Yunus |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Peningkatan kasus penggunaan narkotika dan zat adiktif lainnya (nafza) di wilayah Kota Mojokerto menyulut keprihatinan Badan Narkotika Kota (BNK) setempat. Pasalnya peningkatan kasus penyalahgunaan nafza tidak saja pada sisi kuantitas namun juga secara kualitas.
"Kota sekecil ini (Kota Mojokerto) masuk dalam ranking 10 besar Jawa Timur kasus narkoba. Pengguna terbesar di kalangan pelajar. Fakta ini benar-benar memprihatinkan," kata Ketua BNK, Mas'ud Yunus, Kamis (02/05/2013).
Apalagi, lanjutnya, saat ini terjadi peningkatan kualitas. "Kalau kasus-kasus sebelumnya yang mengemuka kasus pil koplo, sekarang meningkat ke kasus sabu-sabu," ujar mantan Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Mojokerto tersebut.
Dipaparkan peningkatan kasus terjadi setidaknya kurun tiga tahun terakhir. "Tahun 2010 terungkap 5 kasus, tahun 2011 24 kasus. Tahun 2012 meningkat menjadi 34 kasus. Dan per Maret 2013 ini saja 17 kasus," katanya.
Mas'ud Yunus yang juga Wakil Walikota Mojokerto ini pun menyatakan, pemberantasan narkoba menjadi efektif jika terjadi peran aktif masyarakat. "BNK lebih pada peran sosialisasi dan penyadaran. Masyarakat lah yang punya peran proteksi secara konkrit," ujarnya. (one)
Peningkatan kasus penggunaan narkotika dan zat adiktif lainnya (nafza) di wilayah Kota Mojokerto menyulut keprihatinan Badan Narkotika Kota (BNK) setempat. Pasalnya peningkatan kasus penyalahgunaan nafza tidak saja pada sisi kuantitas namun juga secara kualitas.
"Kota sekecil ini (Kota Mojokerto) masuk dalam ranking 10 besar Jawa Timur kasus narkoba. Pengguna terbesar di kalangan pelajar. Fakta ini benar-benar memprihatinkan," kata Ketua BNK, Mas'ud Yunus, Kamis (02/05/2013).
Apalagi, lanjutnya, saat ini terjadi peningkatan kualitas. "Kalau kasus-kasus sebelumnya yang mengemuka kasus pil koplo, sekarang meningkat ke kasus sabu-sabu," ujar mantan Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Mojokerto tersebut.
Dipaparkan peningkatan kasus terjadi setidaknya kurun tiga tahun terakhir. "Tahun 2010 terungkap 5 kasus, tahun 2011 24 kasus. Tahun 2012 meningkat menjadi 34 kasus. Dan per Maret 2013 ini saja 17 kasus," katanya.
Mas'ud Yunus yang juga Wakil Walikota Mojokerto ini pun menyatakan, pemberantasan narkoba menjadi efektif jika terjadi peran aktif masyarakat. "BNK lebih pada peran sosialisasi dan penyadaran. Masyarakat lah yang punya peran proteksi secara konkrit," ujarnya. (one)
Social