 |
| Aksi massa buruh di depan kantor Pemkot Mojokerto, Rabu (01/05/2013) |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Ratusan massa dari berbagai elemen buruh, PKL dan pengamen yang tergabung dalam Majelis Pekerja Buruh Indonesia turun ke jalan untuk memeringati hari buruh internasional atau May Day pada Rabu (01/05/2013). Mereka saat ini menggelar aksi demo di depan kantor Pemkot Mojokerto, jalan Gajahmada.
Koordinator aksi, Hari Tjahyono mengatakan, moment May Day dimanfaatkan buruh untuk memfokuskan beberapa tuntutan normatif perburuhan maupun yang terkait dengan hajat hidup masyarakat, diantaranya penerapan UMK 2013, menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM), menolak upah pekerjaan murah, mendukung penghapusan sistem outsourching maupun tenaga kontrak dan penerapan jaminan sosial secara merata mulai Januari 2014.
Sementara, untuk pengamanan aksi buruh ini, sedikitnya 588 pasukan dikerahkan dari unsur Polri dan TNI, Dishubkominfo, Satpol PP dan tim kesehatan.
Usai menggelar aksi di depan kantor Pemkot, massa buruh yang sebelumnya berkumpul di TMP Gajahmada ini melanjutkan aksi serupa di depan kantor Pemkab Mojokerto.
Mobilisasi massa buruh dengan beberapa unit truk dan kendaraan roda dua ini menyebabkan arus lalu lintas di sejumlah jalan utama Kota Mojokerto padat merayap.
Sementara itu, sekitar 6.000 massa buruh dari Kota dan Kabupaten Mojokerto mulai bertolak ke Surabaya. Tujuan utama yakni Gedung Negara Grahadi Surabaya dan Kantor Gubernur Jatim. Massa yang berasal dari serikat buruh FSPMI SPSI ini akan bergabung dengan buruh dari berbagai daerah di Jatim untuk merayakan May Day.
Massa yang didominasi buruh dari kawasan industri Ngoro dan beberapa perusahaan di wilayah Kota Mojokerto ini melewati wilayah Mojosari, Prambon ke Krian.
Rencananya, massa buruh ini akan bergabung dengan sejawatnya di Bundaran Waru Sidoarjo. “Lokasi ini kita pilih karena saat ini Presiden SBY tengah berada di Maspion,” ujar Eka Herawati, salah satu koordinator aksi. (wie)
Ratusan massa dari berbagai elemen buruh, PKL dan pengamen yang tergabung dalam Majelis Pekerja Buruh Indonesia turun ke jalan untuk memeringati hari buruh internasional atau May Day pada Rabu (01/05/2013). Mereka saat ini menggelar aksi demo di depan kantor Pemkot Mojokerto, jalan Gajahmada.
Koordinator aksi, Hari Tjahyono mengatakan, moment May Day dimanfaatkan buruh untuk memfokuskan beberapa tuntutan normatif perburuhan maupun yang terkait dengan hajat hidup masyarakat, diantaranya penerapan UMK 2013, menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM), menolak upah pekerjaan murah, mendukung penghapusan sistem outsourching maupun tenaga kontrak dan penerapan jaminan sosial secara merata mulai Januari 2014.
Sementara, untuk pengamanan aksi buruh ini, sedikitnya 588 pasukan dikerahkan dari unsur Polri dan TNI, Dishubkominfo, Satpol PP dan tim kesehatan.
Usai menggelar aksi di depan kantor Pemkot, massa buruh yang sebelumnya berkumpul di TMP Gajahmada ini melanjutkan aksi serupa di depan kantor Pemkab Mojokerto.
Mobilisasi massa buruh dengan beberapa unit truk dan kendaraan roda dua ini menyebabkan arus lalu lintas di sejumlah jalan utama Kota Mojokerto padat merayap.
Sementara itu, sekitar 6.000 massa buruh dari Kota dan Kabupaten Mojokerto mulai bertolak ke Surabaya. Tujuan utama yakni Gedung Negara Grahadi Surabaya dan Kantor Gubernur Jatim. Massa yang berasal dari serikat buruh FSPMI SPSI ini akan bergabung dengan buruh dari berbagai daerah di Jatim untuk merayakan May Day.
Massa yang didominasi buruh dari kawasan industri Ngoro dan beberapa perusahaan di wilayah Kota Mojokerto ini melewati wilayah Mojosari, Prambon ke Krian.
Rencananya, massa buruh ini akan bergabung dengan sejawatnya di Bundaran Waru Sidoarjo. “Lokasi ini kita pilih karena saat ini Presiden SBY tengah berada di Maspion,” ujar Eka Herawati, salah satu koordinator aksi. (wie)
Social