Jombang-(satujurnal.com)
Puluhan massa calon pembeli kios di kawasan stasiun jombang,pasalnya kios digusur akibat tidak memiliki ijin mendirikan bangunan di kawasan stasiun,para pendemo menuntut oknum pegawai pt KAI agar membayar ganti rugi,pasalnya calon pemilik kios sudah menyetor uang ke oknum pt KAI
Puluhan massa yang tergabung dalam Pagutuban Calon Pedagang Di Kawasan Stasiun Jombang,melakukan aksi unjuk rasa di depan stasiun jombang, Selasa (14/05/2013). Menyusul penggusuran kios yang dilakukan PT KAI lantaran tak memiliki ijin mendirikan bangunan di kawasan stasiun. Massa menuntut oknum pegawai PT KAI membayar ganti rugi lantaran mereka terlanjur menyetor sejumlah uang Rp 20 juta untuk pembangunan kios, namun hingga 2 tahun belum juga di bayar oleh pihak pt KAI.
‘Para calon pemilik kios sudah dua tahun ini minta ganti rugi, tapi pihak PT KAI hanya memberikan janji-janji saja,” ungkap Safri, koordinator aksi.
Saat pertemuan antara perwakilan massa pendemo dengan PT KAI, dijanjikan akan dimusyawarahkan dengan pengembang. Alasan salah satu BUMN ini, pihaknya hanya menyewakan tanah bukan sewa kios. “PT KAI hanya menyewakan lahan, bukan menyewakan kios,” ujar Humas Daop VII PT KAI, Sugianto.
Usai pertemuan, massa yang tak puas dengan jawaban PT KAI mendeadline penyelesaian selama minggu. Jika hingga dua minggu kedepan tidak ada kejelasan dari PT KAI, kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi. (rg)
Puluhan massa calon pembeli kios di kawasan stasiun jombang,pasalnya kios digusur akibat tidak memiliki ijin mendirikan bangunan di kawasan stasiun,para pendemo menuntut oknum pegawai pt KAI agar membayar ganti rugi,pasalnya calon pemilik kios sudah menyetor uang ke oknum pt KAI
Puluhan massa yang tergabung dalam Pagutuban Calon Pedagang Di Kawasan Stasiun Jombang,melakukan aksi unjuk rasa di depan stasiun jombang, Selasa (14/05/2013). Menyusul penggusuran kios yang dilakukan PT KAI lantaran tak memiliki ijin mendirikan bangunan di kawasan stasiun. Massa menuntut oknum pegawai PT KAI membayar ganti rugi lantaran mereka terlanjur menyetor sejumlah uang Rp 20 juta untuk pembangunan kios, namun hingga 2 tahun belum juga di bayar oleh pihak pt KAI.
‘Para calon pemilik kios sudah dua tahun ini minta ganti rugi, tapi pihak PT KAI hanya memberikan janji-janji saja,” ungkap Safri, koordinator aksi.
Saat pertemuan antara perwakilan massa pendemo dengan PT KAI, dijanjikan akan dimusyawarahkan dengan pengembang. Alasan salah satu BUMN ini, pihaknya hanya menyewakan tanah bukan sewa kios. “PT KAI hanya menyewakan lahan, bukan menyewakan kios,” ujar Humas Daop VII PT KAI, Sugianto.
Usai pertemuan, massa yang tak puas dengan jawaban PT KAI mendeadline penyelesaian selama minggu. Jika hingga dua minggu kedepan tidak ada kejelasan dari PT KAI, kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi. (rg)
Social