'Sosialisasi di Pasar', KPU Berharap Angka Golput Bisa Ditekan - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

'Sosialisasi di Pasar', KPU Berharap Angka Golput Bisa Ditekan

Jombang-(satujurnal.com)
Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jombang, 5 Juni 2013, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jombang  melakukan sosialisasi kepada masyarakat pemilih. Salah satu sasaran sosialiasi adalah masyarakat yang ada di pasar-pasar tradisional di wilayah Kabupaten Jombang.

Sebagaimana terlihat pada Senin (6/5/2013) pagi, KPU bekerjasama dengan Persatuan Wartawan (PWI) Jombang mensosialisasikan pelaksanaan Pilkada Jombang di pasar Desa Bandung, Kecamatan Diwek, pasar Cukir dan pasar Gudo. Petugas sosialisasi menyampaikan waktu pelaksanaan Pilkada, calon bupati-wakil bupati yang akan dipilih serta cara melakukan coblosan.

Selain itu, petugas sosialisasi dari KPU, PWI serta Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) membagikan brosur Pilkada kepada para pengunjung pasar. "Kita memang menyisir sasaran dari seluruh simpul masyarakat termasuk di pasar. Pasar-pasar yang ada di Jombang, ujar Makhwal Huda, Ketua KPU Jombang.

Ketua KPU  berharap, sosialisasi yang dilakukan KPU Jombang hingga ke pasar pasar tradisional  bisa menekan tingginya potensi angka golput. Angka golput pada Pilkada Jombang tahun 2008 lalu yang mencapai 30 persen bisa dikurangi pada Pilkada tahun ini. "Target KPU, angka kehadiran masyarakat pemilih di TPS nanti lebih 71 persen, sehingga Pilkada Jombang bisa berkualitas pada sisi kehadiran pemilih," ungkap Makhwal.

 "Hasil riset dari ISNU merupakan bagian dari kontribusi untuk mensukseskan Pilbup. Tetapi rencana sosialisasi ke pasar pasar, masyarakat kelompok agama dan masyarakat lainnya termasuk penyandang cacat merupakan rencana yang sudah disusun KPU sejak jauh hari," kata Makhwal.

Sebagaimana diketahui, Senin ( 29/4/2013) lalu, lembaga riset ISNU Jombang merilis hasil penelitian tentang Pilkada Jombang yang menyebut tingginya potensi angka Golput. Hasil temuan ISNU, potensi golput terutama dari kalangan warga NU diprediksi mencapai 40 persen. Tingginya angka golput disebabkan oleh tidak optimalnya sosialisasi oleh KPU. (rg)



Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional