Jombang-(satujurnal.com)
Puluhan warga Dusun Ngampel Desa Sumberagung Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang ngelurug balai desa setempat, Rabu (29/05/2013). Mereka protes keberadaan kandang ayam yang dianggap memicu pencemaran lingkungan. ’’Sudah lima kali kita memprotes kandang ayam tak pernah ditanggapi, makanya sekarang kita datang dengan massa lebih banyak,’’ kata Edi Ngacipto, salah satu warga.
Puluhan warga Dusun Ngampel Desa Sumberagung Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang ngelurug balai desa setempat, Rabu (29/05/2013). Mereka protes keberadaan kandang ayam yang dianggap memicu pencemaran lingkungan. ’’Sudah lima kali kita memprotes kandang ayam tak pernah ditanggapi, makanya sekarang kita datang dengan massa lebih banyak,’’ kata Edi Ngacipto, salah satu warga.
Warga menuntut kepala desa bertindak tegas menutup kandang ayam yang ada. ’’Jika tidak, warga akan nekat menutup sendiri,’’ tegasnya.
Sebab selama lima tahun keberadaan kandang tersebut, warga sudah cukup bersabar mendiamkan pencemaran yang mereka rasakan. ’’Sekarang pun saya masih diare akibat banyaknya lalat dari kandang,’’ bebernya.
Hal yang sama dikatakan Amenan. ’’Baru masuk desa saja baunya sudah sangat menyengat. Siang malam ribuan lalat masuk ke rumah-rumah warga,’’ jelasnya. Kondisi itu mengakibatkan banyak warga mengalami diare. ’’Saat ada warga punya hajat lalat-lalat itu malah semakin banyak. Waktu saya mantu, sampai sungkan kepada para tamu karena lalat merubung dimana-mana,’’ tambah Usman Soleh, warga lainnya.
Tak ingin amarah warga makin memuncak, Kades Agus Dwi Riawan akhirnya memanggil para pemilik kandang. Di desa itu, total terdapat enam kandang yang dimiliki tujuh orang. Empat diantaranya berada di Dusun Ngampel. Dua sisanya di Dusun Sumberagung.
Setelah bernegoisasi, mereka akhirnya sepakat membuat pernyataan yang diteken perwakilan warga, pemilik kandang dan perangkat desa. Intinya, warga memberi batas waktu lima hari. Jika selama lima hari itu lalat-lalat masih banyak, maka warga akan menutup paksa kandang yang ada. Namun untuk kandang yang masih isi, diberi batas waktu hingga panen terakhir. Pemilik kandang sendiri berjanji untuk melakukan berbagai cara guna menekan polusi udara dan lalat tersebut. (rg)
Social