DAK 'Lemot', 12 SDN Belum Tersentuh Rehab - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

DAK 'Lemot', 12 SDN Belum Tersentuh Rehab

Kondisi ruang perpustakaan dan lab bahasa SDN Gunung Gedangan 1 Kota Mojokerto
Mojokerto-(satujurnal.com)
Sedikitnya 12 sekolah dasar negeri (SDN) di wilayah Kota Mojokerto butuh rehabilitasi karena berbagai jenis kerusakan bangunan. Sayangnya, kucuran dana alokasi khusus (DAK) bidang pendidikan sekitar Rp 2 miliar yang dplot untuk permak ruang dan gedung belasan sekolah ini tak kunjung terserap. Akibat lebih jauh, sejumlah bangunan fisik yang kondisinya rusak, seperti di SDN Gunung Gedangan 1, kini kian kritis. Ancaman ambruk pun tak terhindarkan lagi.

Di sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Magersari ini, atap ruang perpustakaan dan laboratorium (lab) bahasa nyaris roboh. Meski belum rata dengan tanah, namun bagian dari gedung di sekolah ini tak simetris lagi. Kerangka atap dan kuda-kuda di tiga ruang sekolah ini kondisinya juga parah, beberapa bagian runtuh.

Beruntung, saat runtuh ini tak ada aktivitas belajar mengajar. "Sudah ada beberapa bulan yang lalu runtuhnya. Semula asbes nya dulu dan diikuti kayu di kuda-kuda," ujar salah satu guru di SDN 1 Gunung Gedangan saat ditemui, Kamis (06/06/2013).

Untuk menghindari runtuh dalam skala besar, pihak sekolah telah memasang penyangga dengan menggunakan bambu. Pantauan di lokasi lebih dari tujuh penyangga bambu dipasang.

Sejumlah wali murid pun mengaku cemas akan keselamatan anaknya. Apalagi bangunan yang belum pernah direnovasi itu kini tampak ringkih. Atap di kuda-kuda dua ruang tersebut banyak yang bolong. Sementara kekuatan bangunan saat ini hanya ditopang bambu-bambu penyangga.

Kepala SDN 1 Gunung Gedangan Setyowati menyatakan tak bisa berbuat banyak atas kondisi gedung sekolahnya. Apalagi, dirinya mengaku sudah melaporkan kondisi ruang sekolahnya yang nyaris ambruk itu ke Dinas Pendidikan Kota Mojokerto.

"Sudah, kami sudah melaporkan secara resmi atas kondisi gedung dan ruang sekolah yang rusak ke Dinas Pendidikan. Alhamdulillah, sekolah kami akan masuk rehab dari DAK (dana alokasi khusus) pusat. Ya kami berharap secepatnya diperbaiki," ungkap Setyowati.

Pihaknya dijanjikan Dinas Pendidikan untuk segera diperbaiki. Namun saat ini masih menunggu sosialisasi DAK. Begitu sosialisasi ini dilakukan langsung direhab. "Meski bukan ruang kelas, tapi dua ruang ini sangat diperlukan siswa," kata Setyowati.

Saat ini, seluruh pelengkap, koleksi, dan seluruh isi perpustakaan telah dipindahkan. Begitu juga seluruh alat dan perlengkapan lab juga digeser ke ruang lain.

Soal kondisi fisik belasan SDN yang rusak sedang dan berat yang butuh penanganan segera, Kabid TK dan SD Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, Eko Edi Susanto menyatakan itu bisa dilakukan setelah sosialisasi DAK digelar.  “SDN Gunung Gedangan 1 maupun sebelas SDN lainnya memang sudah masuk dalam rencana rehab yang didanani DAK. Tapi realisasi, kita tunggu sosialisasi DAK terlebih dahulu,” tandas Edi.

Besaran DAK untuk penanganan 12 sekolah itu, menurut Eko, mencapai Rp 2 miliar. “Sekitar Rp 2 miliar,” tegasnya.

Menanggapi terbengkalainya sejumlah bangunan SDN ini disayangkan oleh kalangan Dewan setempat. “Dinas P dan K harusnya proaktif, jangan hanya karena sosialisasi DAK, lalu mengabaikan kondisi bangunan kritis sejumlah sekolah,” cetus Abdullah Fanani, anggota Komisi III (kesra) DPRD Kota Mojokerto. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional