Dikeluhkan, BLSM Salah Sasaran - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Dikeluhkan, BLSM Salah Sasaran

Mbok Sira, warga sangat miskin yang luput saaran BLSM
Mojokerto-(satujurnal.com)
Sasaran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Lingkungan Kemasan, Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto banyak yang salah sasaran. Sasaran yang dinilai warga setempat tidak layak menerima, justru terdaftar sebagai penerima bantuan yang diberikan pemerintah untuk kompensasi kepada masyarakat miskin akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tersebut. Sebaliknya, tidak sedikit warga yang terkategori sangat miskin, tidak berpenghasilan tidak mendapatkan BLSM.

“Tidak sedikit warga yang sejatinya tidak masuk dalam kategori miskin, justru mendapat BLSM. Tapi banyak juga warga miskin yang tidak tercatat sebagai penerima BLSM. Tentu saja, sebagai perangkat yang langsung berhubungan dengan warga, kami menghadapi situasi yang dilematis,” cetus Bambang Irianto, Ketua RW 1 Lingkungan Kemasan, Jum’at (28/06/2013).

Hal tak beda dilontarkan Ketua RW 2 dan RW 3, M Ali Yudi dan Hudiono. “Memang secara riil berapa sasaran yang tidak patut penerima, berapa sasaran yang seharusnya menerima belum nampak. Secara proporsi, bisa lebih dari 30 persen yang tidak tepat sasaran,” ujar Ali Yudi diamini Bambang dan Hudiono. 

Ketidakakuratan sasaran BLSM diketahui dari undangan Lurah Blooto, Kuncoro Harjono untuk para penerima BLSM melalui RW. Dalam undangan tertanggal 27 Juni 2013, termaktub dua kepentingan. Jum’at (28/06/2013), penyerahan Kartu Pelindungan Sosial (KPS) bagi sasaran penerima BLSM. Senin (01/07/2013) pembayaran BLSM di kantor kecamatan setempat.

Nilai BLSM per bulan Rp 150 ribu. “BLSM yang diterimakan untuk dua bulan atau Rp 300 ribu. “Ketidaktepatan sasaran BLSM di lingkungan kami menjadi problem serius. Karena persoalan ini sangat sensitif. Warga yang merasa berhak menerima BLSM namun tidak tercatat dalam daftar penerima bisa saja protes ke kami (RW). Apalagi kalau mereka melihat warga yang mampu secara ekonomi ‘kejatuhan’ BLSM,” ujar Bambang. 

Para Ketua RW ini mengaku tak tahu parameter yang digunakan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk sasaran BLSM. Namun mereka menduga data BLSM hasil 'copy paste' data BLT. “Data penerima ini kurang lebih sama dengan data penerima BLT (bantuan langsung tunai) dua tahun lalu yang juga banyak yang salah sasaran,” ungkap Ali Yudi. 

Ali Yudi menyebut nama Sira, perempuan berusia sekitar 60 tahun, warga RW 2 Lingkungan Kemasan. Ia hidup sebatang kara, tanpa penghasilan hingga hidup dari belas kasihan tetangganya. Namun, Sira yang mendiami rumah berlantai tanah itu tak menerima BLSM. “Mbok Sira selayaknya mendapat BLSM, tapi namanya tidak ada dalam sasaran BLSM yang saya terima,” keluh Ali Yudi.

Selain Mbok Sira, sejumlah nama warga lingkungan Kemasan disebut tiga ketua RW itu sebagai warga luput dari sasaran BLSM. “Hampir di 15 RT yang ada di wilayah lingkungan Kemasan, terdapat sasaran BLSM yang salah,” tukas Hudiono.

Sementara itu, data PT Kantor POS Kota Mojokerto menyebutkan, rumah tangga sasaran (RTS) penerima BLSM di wilayah Kota Mojokerto sebanyak 5206 RTS. Kecamatan Magersari dengan 10 kecamatan, RTS penerima BLSM sebanyak 2503, sedang Kecamatan Magersari sebanyak 2.702 RTS.tkan, Total nilai BLSM yang dibayarkan Rp 1,561 miliar. 

Camat Prajurit Kulon, Ikromul Yasak mengaku tidak tahu soal ketidaktepatan RTS penerima BLSM. “Kami hanya menyampaikan undangan ke masing-masing RTS melalui RW. Soal pendataan atau validasi data RTS, merupakan kewenangan BPS,” ujarnya. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional