Hari Pertama Pendaftaran PPDB, Wali Murid Masih Bingung - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Hari Pertama Pendaftaran PPDB, Wali Murid Masih Bingung


Jombang-(satujurnal.com)  
Berubahnya sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang dimulai hari ini, tampaknya masih membuat wali murid bingung. Selain tidak memahami sistem dan mekanisme yang diterapkan, sebagian dari mereka juga tidak bisa menganalisa kemampuan anaknya. Tak heran kalau mereka kemudian datang ke sekolah sekaligus menanyakan peluang.

PPDB di Jombang dimulai hari ini dan berlangsung hingga tiga hari ke depan. Berbeda dengan sebelumnya, PPDB kali ini tidak lagi menggunakan tes potensial akademik (TPA). Mengaca dari soal unas 20 paket berbeda, DPRD Jombang telah merekomendasikan penghapusan TPA tersebut. Sehingga pelaksanaan di Jombang hanya mengakomodir nilai unas dan nilai rapor di kelas dua tahun terakhir.

Calon peserta didik baru cukup sekali mendaftar dengan dua pilihan untuk SMA dan tiga pilihan untuk SMP. Sedangkan pendaftaran di SMK bisa memilih dua pilihan program keahlian. Konsekwensinya, jika tidak diterima di sekolah pilihan pertama, maka akan diterima di pilihan kedua. Jika kedua pilihan tak masuk, maka berpeluang ke sekolah swasta.

Kebingungan orangtua ini cukup beralasan. Selain tidak bisa mencabut berkas lagi, seperti sistem pendaftaran tahun lalu, sosialisasi yang disampaikan juga masih dirasakan minim. Utamanya dalam memilih dua sekolah yang ditentukan (untuk pendaftaran PPDB SMA/SMK, dan memilih tiga sekolah yang ditentukan (untuk PPDB SMP,).

''Sekali salah langkah, maka tidak bisa bersekolah negeri, makanya kita datang menanyakan ini,'' cetus Karyanto, salah seorang wali murid.

Kedatangan wali murid ini pun tidak sendirian. Rata-rata, mereka didampingi putra-putrinya lengkap dengan menunjukkan berkas yang diperlukan. Mulai dari nilai rapor kelas 8 dan kelas 9 (bagi yang mendaftar ke SMA/SMK), nilai rapor kelas 11 dan kelas 12 serta SKHUN.

Setelah berkonsultasi seputar penghitungan skor nilai UN dengan nilai rapor itulah mereka kemudian menanyakan peluang. Apakah bisa masuk ke sekolah yang diinginkan atau tidak. Baik sekolah pilihan pertama, pilihan kedua maupun pilihan ketiga bagi calon siswa SMP.

'Inilah pentingnya datang, kalau memang tidak bisa disini, bisa mendaftar ke sekolah lain,'' sahut wali murid lain yang bertanya ke SMAN 1 Jombang.

Hingga pukul 13.00 (26/6) masing-masing sekolah telah menerima distribusi blangko formulir pendaftaran. Untuk sekolah kawasan kota, rata-rata menerima 500 blangko pendaftaran. Baik formulir yang dijual dengan harga Rp 20 ribu bagi calon peserta didik baru SMA maupun formulir yang digratiskan bagi calon peserta didik baru SMP.

Di SMAN Mojoagung untuk sementara menerima 400 formulir,'' kata Kasek SMAN Mojoagung, Wawang Hoetawarman, melalui salah seorang wakasek Humas, Putut. Sejumlah formulir tersebut telah disiapkan sesuai tiga jalur yang dibuka. Masing-masing untuk jalur prestasi, jalur rumah tangga miskin (RTM) dan jalur umum.

Kondisi serupa juga terlihat di SMAN 1 Jombang. Hanya bedanya, formulir yang didistribusikan ke sekolah ini lebih banyak hingga 500 lembar. Untuk mengantisipasi banyaknya pendaftar, pihak sekolah menyediakan lima loket. Dua loket disediakan untuk jalur khusus, yaitu jalur prestasi dan jalur RTM. Sedangkan tiga loket lainnya untuk jalur umum.

''Kita prediksi dengan sistem sekarang ini pendaftaran lebih terfokus ke kota, meski memilih dua sekolah,'' cetus Kasek SMAN 1 Jombang,meskipun demikian pihaknya tidak bisa menentukan skor tertinggi dan skor terendah karena pendaftaran hanya dilakukan sekali. Tidak seperti sebelumnya, berkas bisa dicabut untuk mendaftar ke sekolah lain. (rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional