Lebaran Masih Akan Diwarnai Kemacetan - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Lebaran Masih Akan Diwarnai Kemacetan

Proyek Jalan Layang Molor
Jombang-(satujurnal.com)
Kemacetan panjang diperkirakan masih akan terjadi selama Lebaran nanti. Ini menyusul pengerjaan proyek jalan layang Peterongan yang terancam tak bisa selesai sesuai jadwal. ’’Targetnya H-10 Lebaran jalan layang ini mestinya sudah bisa digunakan, tapi melihat perkembangannya, hal itu sulit terealisasi,’’ kata Iptu Sumiran, kanit Patroli Satlantas Polres Jombang saat meninjau proyek tersebut .

Itulah sebabnya, dia tetap menyiapkan sejumlah langkah guna mengantisipasi kemacetan. Bersama Dishub, PU dan PT Waskita selaku pelaksana proyek, kemarin pihaknya berembug terkait berbagai kemungkinan  yang bisa diambil menyikapi kondisi tersebut.

Pengawas lapangan PU Jatim, M Akson yang kemarin turut hadir menyatakan bahwa pihaknya tetap berupaya mengawal agar penyelesaian proyek sesuai jadwal. ’’Sejauh ini kita tetap mengupayakan berbagai langkah prosedural agar proyek selesai sesuai jadwal,’’ paparnya. Sampai kemarin, pihaknya mengaku masih tetap mengupayakan agar jalan layang sudah dapat digunakan saat Lebaran.

Dikonfirmasi terpisah, pihak pelaksana proyek belum dapat memastikan bahwa saat Lebaran jalan layang sudah akan dapat digunakan. ’’Sebenarnya saya tinggal butuh satu bulan lagi untuk menyelesaikan, tapi kita terhambat ijin dari PT KAI,’’ kata Sutrimo, kepala bagian lapangan PT Waskita,

Sutrimo menuturkan, sekarang ini sebenarnya dia sudah bisa memasang steelbox girder untuk menyambung dua sisi jalan yang meloncati rel kereta api. Namun untuk pemasangan itu pihaknya butuh ijin dari PT KAI. ’’Sampai sekarang ijin itu belum kita dapat,’’ bebernya. Padahal, pemasangan menurutnya bisa dilakukan saat jam-jam sepi kereta api. ’’Jam 22-00 sampai 04.00 itu tidak ada kereta lewat. Pada jam itu kita biasanya memasang beton-beton besar, tapi ini begitu mau memasang steelbox girder kita diharuskan dapat ijin dulu,’’ bebernya.

Ijin itupun tidak gratis. ’’Kita diharuskan membayar Rp 1 juta untuk tiap 60 menit. Untuk nyambung saja perkiraan kita cuma butuh 180 menit, sehingga kita disuruh bayar Rp 180 juta,’’ bebernya. Tentu saja pihaknya keberatan dengan permintaan dana segede itu. ’’Dana segitu darimana, kita tak ada anggarannya,’’ paparnya.

Pengenaan biaya sebesar itu dilakukan guna mengantisipasi gangguan layanan kereta api. Karena sebelumnya, PT KAI pernah diklaim penumpang akibat tersendatnya perjalanan lantaran terjadinya gangguan pada saat pemasangan steelbox girder di daerah lain. ’’Hari ini (kemarin) kita rapat untuk membahas permintaan PT KAI itu,’’ kata Sutrimo.

Jik saja hari ini ijin PT KAI turun, Sutrimo yakin H-10 Lebaran jalan layang sudah dapat digunakan. ’’Sebab kita tinggal butuh 39 hari,’’ bebernya. Yakni tiga jam untuk menyambung. Lalu 11 hari untuk memasang besi dan melakukan pengecoran. Serta 28 hari menunggu beton matang. Toh terhitung hari ini hingga H-10 Lebaran, masih tersisa 43 hari. (rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional