Meretas Masa Depan di Shelter Rumah Hati - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Meretas Masa Depan di Shelter Rumah Hati

Aktivitas Anak-Anak Eks Penghuni Lapas 

Jombang-(satujurnal.com)
Sejumlah anak mantan penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kini memiliki kesibukan baru. Kesibukan baru anak-anak berusia belasan tahun asal Jombang ini antara lain mengikuti pendidikan luar sekolah, kursus keterampilan dan kursus komputer.

"Target saya tidak muluk-muluk mas, hanya ingin menjadi orang baik dan dihargai," demikian ujar Samanhudi (17), eks penghuni Lapas Medaeng, membuka sesi perbincangan, Senin (03/06/2013).

Dia menuturkan, pasca keluar dari Lapas karena kesandung kasus akibat salah pergaulan, waktunya kini lebih banyak dihabiskan untuk tinggal dan beraktifitas di Shelter Rumah Hati Jombang.

Di Shelter Rumah Hati, shelter yang khusus mendampingi anak penghuni dan mantan penghuni lapas, Samanhudi bersama 3 teman lainnya melakukan aktifitas belajar, kursus keterampilan dan refleksi serta penguatan rencana-rencana menyongsong masa depan yang lebih baik. "Kami disini belajar banyak hal, tapi yang paling penting adalah motivasi untuk menatap masa depan yang lebih baik," tutur dia.

Samanhudi mengatakan, keluarganya sengaja meminta dia tinggal di shelter agar psikologi dan motivasinya bisa terangkat. "Saya sadar jika saya salah dan berharap jangan sampai terjadi lagi. Keluarga juga mendukung keinginan saya untuk menjadi orang yang lebih baik, makanya mereka meminta saya tinggal di shelter. Kalau saya sekarang tinggal di kampung, bisa-bisa saya tidak keluar rumah karena gak kuat dengan cibiran," kata anak yang baru keluar dari Lapas Medaeng 5 bulan ini.

Cibiran dan stigma buruk dari masyarakat karena menyandang label sebagai mantan penghuni lapas membuat Samanhudi tertantang untuk membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi manusia yang baik. Untuk meretas jalan kehidupan yang lebih baik, dirinya tak ragu untuk mengikuti pendidikan kesetaraan, kursus keterampilan dan pendidikan informasi dan teknologi.

"Saya bersyukur ada yang mau terima saya sekolah, meski (pendidikan) non formal," tutur Samanhudi yang pada tahun ajaran 2013-2014 bersiap mengikuti Ujian Nasional untuk paket B.

Pernyataan senada dikemukakan Angga (15) serta Andre (13). Dua anak eks penghuni lapas Jombang ini sedang meretas masa depan yang lebih baik dengan mengikuti pendidikan paket B dan mengikuti kursus keterampilan. "Cita-citanya jadi orang kaya, jadi orang baik, bisa dihargai orang dan menghargai," ujar Angga.

Aktifitas rutin bagi Samanhudi, Angga dan Andre rupanya sudah tertata cukup rapi. Senin - Selasa Malam mereka menjalani kursus komputer, Rabu malam jadwal untuk kursus keterampilan sudah menanti. Hari Sabtu dan Minggu malam mereka mengikuti pembelajaran di Pusat kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Yalatif Diwek Jombang, sedangkan saat pagi hingga siang selain hari Jum'at, anak-anak belia menginjak remaja ini membuat karya kerajinan tangan.

Pengelola PKBM Yalatif, Akhmad Zainuddin mengatakan, hakikat pendidikan di Indonesia seharusnya bisa dinikmati oleh seluruh anak bangsa. Anak-anak eks penghuni Lapas juga merasakan pendidikan sebagaimana anak-anak lainnya. "Kami menerima anak-anak mantan penghuni Lapas untuk belajar disini semata-mata agar hak anak pada pendidikan tidak terabaikan. Mereka memang pernah bermasalah tapi hak mereka tidak boleh terampas," ujar dia.

Dia mengungkapkan, anak-anak eks penghuni Lapas yang mengikuti pembelajaran di PKBM Yalatif ada 3 anak yang masih aktif. "Dari tahun 2011 totalnya ada 11, yang 8 anak sudah lulus. Sekarang tinggal 3 yang aktif ikut belajar," kata Zainuddin.

Pendamping anak eks Lapas dari shelter rumah hati, Wiwin mengatakan, saat keluar dari Lapas, rata-rata anak mengalami guncangan psikologis. Mereka juga merasakan kegelapan masa depan. "Itu yang kami antisipasi. Anak-anak eks Lapas harus diberi kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan dan menata hidup mereka," ujar dia.

Menurut Wiwin, dukungan keluarga, masyarakat dan pemerintah terhadap anak-anak eks Lapas sangat bermanfaat bagi masa depan mereka. "Jangan membuat stigma negatif kepada mereka, dukung dan berikan kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki nasib," pungkasnya. (rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional