Perampok Anianya Penjaga Penggilingan Padi - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Perampok Anianya Penjaga Penggilingan Padi

Jombang (satujurnal.com)
Kacung (33), penjaga penggilangan padi (selep) di Desa Pulorejo, Kecamatan Tembelang, Jombang, Jum'at (14/06/2013) sekitar pukul 02.30 WIB dini hari menjadi korban kawasan perampok bersenjata clurit.  Korban  roboh bersimbah darah dengan sejumlah luka setelah dibabat celurit para pelaku yang jumlahnya lima orang.

Setelah  melumpuhkan korban, para pelaku menggasak harta berharga mulai dari uang tunai, handphone (HP), serta sejumlah perhiasan. Kerugian ditaksir mencapai Rp 4 juta. Kasus tersebut kemudian dilaporkan oelh Karen teman korban  ke polsek setempat, sedangkan korban langsung dilarikan ke RSUD Jombang menjalani perawatan medis.

Minarsih (30), istri korban mengatakan, kejadian itu  ketika ia dan keluarganya sedang terlelap tidur.Minarsih dan Kacung dikejutkan suara orang yang membentak-bentak. Para lelaki misterius itu meminta agar Kacung dan istrinya bangun dan menunjukkan di mana mereka menyimpan barang berharga. Bukan itu saja, para pelaku juga menodongkan senjata tajam berupa celurit dan pedang.

Dalam kepanikan itu, Kacung berusaha berteriak minta tolong. Akibatnya cukup fatal. Kawanan perampok tersebut langsung mengayunkan senjata tajam ke arah korban berkali-kali. Kacung terhuyung,bersimbah  darah . Dia akhirnya tertelungkup di lantai kamar.

Tiga orang pelaku yang masuk kamar itu tidak mau kecolongan. Mereka kemudian mengikat Minarsih serta melakban mulut korban. Hal serupa juga dialami Dimas (10), anak semata wayang Kacung. Bocah yang masih duduk di kelas III sekolah dasar itu juga disekap dengan diikat tangannya. Berhasil melumpuhkan seluruh penghuni rumah, kawanan perampok itu kemudian menguras seluruh harta milik korban.

Korban baru bisa lepas dari  sekapan setelah para perampok meninggalkan rumahnya. Dengan dibantu sang suami, ia berhasil melepaskan tali pengikat yang melingkar di tangannya. Ia kemudian keluar rumah melalui pintu jendela guna mendapatkan pertolongan.

"Barang-barang yang hilang meliputi, uang tunai sebesar Rp 200 ribu, dua unit HP merk Nokia dan Cross, tiga buah gelang emas senilai Rp 2 juta, kalung beserta liontin senilai Rp 1,5 juta, serta anting-anting emas senilai Rp 250 ribu. Bahkan helm dan sarung milik suami saya juga dibawa kabur. Total kerugian sekitar Rp 4 juta," kata Minrasih ketika ditemui di RSUD Jombang.

Meski para pelaku tidak menggunakan penutup wajah, namun Minarsih mengaku tidak mengenal wajah para perampok. Selain dalam kondisi panik, para perampok juga terus menebar ancaman, sehingga Minarsih lebih banyak menunduk. Dia hanya memastikan bahwa kawanan perampok itu berjumlah 5 orang. Modusnya, tiga orang masuk rumah, sedangkan dua orang lainnya berjaga di luar.

Minarsih juga yakin bahwa kawanan  perampok tersebut salah sasaran. Karena meski keluarganya tinggal di rumah bertingkat, namun itu bukan rumahnya sendiri. Karena Kacung hanyalah menjaga rumah miliknya juragannya, yakni Sumardi, pemilik penggilingan padi tersebut.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo membenarkan kejadian itu. Pihaknya juga sudah menurunkan sejumlah anggota untuk melakukan proses identifikasi di TKP (Tempat Kejadian Perkara). "Kami masih melakukan penyelidikan guna mengungkap identitas pelaku," pungkas Widodo.(rg).

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional