 |
| H. Sugeng Sudarno, SH, MH |
“Saya tetap konsisten di jalur rakyat, karena di posisi inilah cara saya mengabdi kepada masyarakat. Termasuk membuat aturan soal pembatasan pasar modern bersama eksekutif," tutur pria yang mulai menjadi anggota DPRD sejak 1999 hingga sekarang ini.
Hal itu mungkin yang meneguhkan tekatnya untuk selalu bersama rakyat dan membela kepentingan rakyat. ”Saya ingin melanjutkan membela kepentingan masyarakat kecil melalui partai wong cilik (PDI Perjuangan),” katanya.
Politikus flamboyan ini mengaku selalu mengikuti buah pikir Bung Karno dari membaca buku. "Apalagi soal gotong royong dan ekonomi kerakyatan. Dan itu yang sekarang terus saya terapkan di masyarakat," ujar anggota DPRD tiga periode ini.
Lima belas tahun dirasa belum cukup untuk melakukan misi poltiknya. Karenanya, pada pemilu 2014 mendatang, ia memutuskan untuk kembali maju sebagai caleg PDI Perjuangan. Kendati demikian, ia mengaku tak memiliki strategi khusus bagi dirinya untuk meraih simpati masyarakat.
“Mengalir saja. Yang penting, saya tidak lepas dari bingkai komitmen terhadap kepentingan-kepentingan mendasar masyarakat. Dan lagi sebenarnya masyarakat saat ini tidak membutuhkan strategi yang beragam. Insya Allah kalau msih dipercaya rakyat. Saya akan terus berjuang di jalur ini (legislatif),” ujarnya.
Masyarakat, lanjut lulusan S2 Hukum Untag Surabaya ini, butuh diperhatikan dan didengar segala keluhannya. ”Saya membiasakan diri untuk turun kebasis. Itu saja strategi saya,” tukas Sugeng.
Selama menjadi anggota legeslatif, kiprah Sugeng Sudarno memang tidak pernah neko-neko. Hampir tidak pernah ada persoalan yang menderanya di kurun waktu pengandiannya yang hampir memasuki 15 tahun. Bahkan selama kepemimpinan Walikota H Abdul Gani Soehartono dua periode, Sugeng selalu membackup. "Pak Gani itu diusung PDI-P, jadi saya harus mengawal beliau sampai dengan akhir jabatannya,” tandasnya. (one)
Social