PPDB Berubah - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

PPDB Berubah

Jombang-(satujurnal.com)
Meski sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Jombang berubah. Namun Dinas Pendidikan Jombang tetap berkomitmen mengakomodir siswa dari keluarga miskin agar tetap bisa bersekolah. Tidak tanggung-tanggung, kuota jalur khusus rumah tangga miskin (RTM) ini dipersiapkan 20 persen dari pagu sekolah.

Kepala Disdik Jombang, Muntholip, mengatakan, PPDB yang diterapkan tahun ini ada dua jalur yaitu jalur umum dan jalur khusus. Pada jalur khusus inilah pihaknya mengakomodir siswa dari rumah tangga miskin dan siswa berprestasi. Kuota yang disediakan pun berbeda. Jalur RTM dibuka 20 persen dari pagu sekolah. Sedangkan jalur prestasi 5 persen.

Menurutnya, seleksi yang diterapkan di jalur khusus ini pun pada intinya sama dengan skor nilai unas dan skor RTM. Komponen, bobot dan skor maksimum yang diterapkan di jalur khusus ini pun sama, yaitu nilai unas 65 persen dan skor RTM 35 persen. Jadwal pendaftarannya juga dibuat sama yang dimulai 27 Juni mendatang.

''Hanya saja jalur ini siswa membawa kartu jamkesmas, jamkesda atau kartu PKH,'' terang Muntholip. Tak hanya itu, untuk membuktikan bahwa siswa bersangkutan betul-betul dari keluarga miskin, maka pendaftarannya harus dilengkapi dengan foto kopi kartu keluarga (KK) dan kartu bantuan siswa miskin (BSM).

Bila tidak memiliki, maka bisa membuat surat pernyataan miskin (SPM) dari kepala sekolah asal. Bukan SPM yang dikeluarkan dari desa/kelurahan.

''Seandainya setiap rombel diisi 40 siswa, maka 8 diantaranya berasal dari RTM,'' tegasnya. Muntholip juga menegaskan adanya kuota tersendiri bagi siswa berprestasi di jalur khusus ini.

Dijelaskannya, pendaftaran jalur prestasi akan mengakomodir prestasi olahraga, seni, Iptek (KIR) dan prestasi yang lain. Komponen, bobot dan skornya sama dengan melihat nilai unas dan piagam asli atas prestasi yang pernah diraih. Penilaian ini tetap mempertimbangkan juara perorangan, beregu atau berkemlompok.

Yang terpenting, tegas Muntholip, di jalur prestasi ini lebih mengutamakan pada prestasi akademik maupun non akademik yang diraih secara berjenjang. Semisal juara OSN yang dimulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, propinsi sampai tingkat nasional. ''Kalau berjenjang seperti ini siswa akan langsung bisa masuk ke sekolah yang diinginkan, dengan rekomendasi Disdik Jombang,'' pungkas mantan guru SLB ini.

Meski siswa penskoran antara jalur umum dengan jalur khusus berbeda. Namun jadwal pendaftarannya dibuat sama. Seluruh siswa cukup sekali mendaftar, tanpa bingung lagi melihat skor nilai atau mencabut berkas. Pada PPDB kali ini, calon siswa atau orangtua cukup mendaftar di satu sekolah dengan dua pilihan sekolah yang diinginkan.

Pilihan dua sekolah ini khusus diberlakukan bagi calon peserta didik SMA. Sedangkan calon peserta didik SMK tetap mendaftar di satu sekolah, dengan memilih dua kompetensi keahlian yang diinginkan. Sedangkan pendaftaran SMP, calon peserta didik baru bisa memilih tiga sekolah.

Agar tidak menyesal dikemudian hari, pihaknya menyarankan kepada calon peserta didik baru untuk melihat kemampuan diri. Jangan karena memilih sekolah yang dianggap favorit, namun tidak memerhatikan kemampuan. Sehingga dampaknya malah menjadi fatal karena tidak bisa diterima di semua pilihan sekolah yang diinginkan. (rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional