Foto ilustrasi (doc.istimewa) |
Pasien gagal ginjal dari warga
miskin Kota Mojokerto pemegang kartu Jamkesmas dan Jamkesda yang harus
menjalani cuci darah tidak perlu lagi ‘lari’ ke RSU Dr Sutomo, Surabaya. Menyusul
kepastian pengoperasian alat cuci daerah di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota
Mojokerto Jum’at (10/06/2013) pekan depan.
“Mulai tanggal 10 Juni nanti kami
buka layanan cuci darah,” kata Direktur RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota
Mojokerto, Sri Mujiwati, Senin (03/06/2013).
Layanan cuci daerah, kata
Mujiwati, didukung perangkat hemodialisis yang memadai. "Semua
pasien, bisa mendapatkan layanan ini,
baik pasien umum maupun pemegang kartu jamkesmas dan jamkesmasda maupun pasien
jaminan kesehatan lainnya,” tuturnya.
Pasien yang mengalami gangguan
fungsi ginjal karena penyakit hipertensi dan diabetes yang harus menjalani cuci
darah, menurut Mujiwati, sebelumnya di rujuk ke RSUD Dr Sutomo, Surabaya untuk
mendapatkan pelayanan. “Dengan adanya perangkat hedodialisis, tentunya sangat
membantu masyarakat yang membutuhkan," imbuhnya.
Meski resmi dibuka 10 Juni
mendatang, namun hingga hari ini rumah sakit yang akrab disebut RSUD
Surodinawan ini mencatat sudah 2 pasien yang mendapatkan pelayanan cuci daerah.
Tiga tenaga medis disiapkan rumah
sakit berkelas B itu untuk layanan cuci darah. "Kami siapkan tiga tenaga
medis yang kapabel untuk layanan cuci darah," imbuhnya.
Soal tarif standar pasien umum,
Mujiwati menyebut angka Rp 650 ribu sekali cuci darah. “Itu patokan, bisa saja
biayanya lebih besar kalau ada layanan medis tambahan. Tapi standarnya Rp 650
ribu,” ujarnya.
Sayangnya, ia tak menyebut berapa
perangkat hemodialisis yang saat ini dimiliki rumah sakit berkelas B milik
Pemkot tersebut. (one)
Social