Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Mojokerto kebanjiran pengajuan bantuan daftar ulang sekolah. Lebih dari seratus orang tua siswa yang bertumpuh harapan pada BAZ agar anak mereka yang mulai menjalani tahun ajaran baru di sekolah swasta bisa menutup biaya daftar ulang. Agar siswa tidak putus sekolah, BAZ yang sejatinya tak mengalokasikan bantuan itu, akhirnya mensiasati dengan mengurangi zakat mal yang bakal dibagikan kepada fakir miskin dalam moment Idul Fitri bulan depan.
’’Sampai saat ini ada sekitar 108 siswa yang mengajukan bantuan ke BAZ untuk keperluan daftar ulang,’’ kata Mas’ud Yunus, ketua BAZ Kota Mojokerto, Senin (29/07/2013).
Besaran kebutuhan yang disodorkan oleh para orang tua siswa itu sendiri cukup tinggi. ’’Ada yang sampai satu juta delapan ratus,’’ ungkapnya.
Yang mengajukan, para orang tua yang anaknya belajar di sekolah swasta. ’’Sekolah negeri tak mungkin menampung semua siswa. Sementara beban orang tua yang anaknya masuk sekolah swasta memang lebih tinggi. Makanya banyak yang membutuhkan bantuan,’’ paparnya.
Prinsip BAZ ujar Mas’ud Yunus, siap menyalurkan bantuan sepanjang untuk kebutuhan pendidikan yang sangat mendesak.
’’Yang terpenting jangan sampai anak putus sekolah. Makanya kita bantu seseuai kemampuan,’’ ujarnya.
Nilai bantuan yang diberikan kepada orang tua siswa itu sendiri menurutnya cukup bervariasi. ’’Rata-ratanya Rp 1 juta,’’ ungkapnya.
Sebenarnya, lanjut dia, alokasi untuk membantu orang tua siswa yang tak mampu tersebut tidak disiapkan oleh BAZ. Namun demi mencegah putus sekolah, akhirnya membuat kebijakan mengurangi jatah zakat mal yang nanti dibagikan kepada fakir miskin. Jika biasanya para fakir miskin mendapat bagian zakat Rp 100 ribu, tahun ini hanya Rp 50 ribu. ’’Untuk zakat fitrahnya tetap. Tiap fakir miskin akan tetap mendapat tiga kantong zakat fitrah berupa beras,’’ paparnya.
Tahun ini, dari 5.622 keluarga miskin yang ada di Kota Mojokerto, BAZ berencana membagikan zakat kepada tiga ribu keluarga. Yakni mereka yang statusnya sangat miskin dan miskin. Sementara sisanya yang hampir miskin tidak diberi. (one)
Social