 |
| Walikota Abdul Gani Suhartono |
Walikota Mojokerto, Abdul Gani Suhartono menggagas perwujudan peraturan daerah (perda) tentang larangan penggunaan ABT (air bawah tanah). Selain ancaman lingkungan hidup terkait penurunan permukaan tanah, Pemkot juga memiliki kepentingan untuk menyelamatkan PDAM.
“Harus ada ketegasan larangan penggunaan ABT melalui perda,” kata Abdul Gani, Minggu (28/07/2013).
Diingatkan, meski sangat mudah memanfaatkan ABT, namun kandungan besi (Fe) tinggi, terbuka menjadi biang beragam penyakit. “Perlu disosialisasikan, bahwa kandungan Fe tanah di wilayah Kota Mojokerto relatif tinggi. Sangat rentan bagi kesehatan. Sebaiknya masyarakat beralih menggunakan air PDAM karena baku mutunya baik” ujarnya.
Yang pasti, pelarangan memanfaatkan ABT, kata Gani, juga tak lepas dari upaya memberdayakan PDAM Maja Tirta yang masih sekarat akibat tak berimbangnya antara biaya produksi dan jumlah pelanggan. “Landasan regulasi berupa perda penggunaan ABT akan jadi pedoman daerah untuk menjatuhkan sanksi tegas bagi siapa pun yang melanggarnya,” katanya.
Tentunya, setelah perda terbit, langkah yang akan dilakukan yakni penertiban pengguna ABT. “Agar disatu sisi penggunaan air PDAM optimal, masyarakat sehat, dan ancaman penurunan tanah dan kerusakan lingkungan hidup dapat dieliminir,” tukasnya.
Rencana orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto menggelindingkan perda larangan penggunaan ABT terkait langkah penyehatan PDAM Maja Tirta. Perusahaan yang kini berada di ujung kebangkrutan, ujar Gani, harus diselamatkan. Selain membuat skema penyertaan modal, Gani meminta direktur perusahaan plat merah itu bisa membuka kran PDAM 24 jam penuh. “Kita manjakan dulu pelanggan dengan layanan air 24 jam sembari kita kampanyekan soal tingginya kadar Fe dan resiko kesehatan yang ditimbulkan. Mengiringi ini, perda larangan penggunaan ABT kita buat,” tukasnya. (one)
.
Social