Enam Paslon Walikota – Wakil Walikota Mojokerto Serukan Pilwali Bersih - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Enam Paslon Walikota – Wakil Walikota Mojokerto Serukan Pilwali Bersih

Mojokerto-(satujurnal.com)
Enam kandidat walikota – wakil walikota Mojokerto periode 2013 – 2018 secara bergantian menyampaikan sambutan usai pengundian nomor urut pasangan calon (paslon) dalam rangkaian rapat pleno terbuka KPU Kota Mojokerto di GOR dan Seni Mojopahit, jalan Gajahmada, Kota Mojokerto, Senin (15/07/2013) malam.

Paslon Mas’ud Yunus dan Suyitno yang mendapat nomor urut 3 menyatakan kesiapannya untuk berkompetisi secara sehat dalam helatan Pilwali 29 Agustus mendatang. Pasangan berakronim MY (Mas;ud – Yitno) usungan PDI-P dan didukung lima partai ini menyerukan agar pesta demokrasi di tingkat lokal ini tidak dinodai kecurangan dan aksi kampanye hitam. “MY akan bekerja keras untuk memenangi Pilwali secara elegan tanpa menciderai demokrasi,” kata calon walikota Mas’ud Yunus.

Pasangan incumbent berlatarbelakang wakil walikota Mojokerto dan sekretaris daerah Kota Mojokerto ini secara gamblang menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan program-program buah kerja keras Walikota Abdul Gani Suhartono. “Program-program yang baik kita lanjutkan dan kita tingkatkan,” cetus Mas’ud Yunus. 

Elemen pendukung MY, yakni MY Family dan tim pemenangan dari kandang enam partai, serta relawan, ujar Mas’ud Yunus, merupakan mesin politik yang bekerja bergandengan memenangkan Pilwali. “MY Family, tim pemenangan partai, PDI-P dan lima partai pendukung serta relawan akan bekerja secara bersama-sama untuk mengantar MY menjadi kepala daerah yang pro rakyat,” katanya. 

Memungkasi pidato berdurasi sekitar lima menit, pasangan yang identik dengan kemeja batik warna putih ini berpantun dalam bahasa Jawa. “ “Iwak betik akeh rih ne, ka”, klambi batik walikotane” ucap Mas’ud Yunus.

Sementara paslon dari jalur independen, Drajat Stariaji dan Yanto mengawali pidatonya dengan memperkenalkan diri sebagai putra Mojokerto yang memiliki basis massa riil warga binaan Yayasan Sosial Mojopahit.

Dihadapan undangan yang hadir, diantaranya Walikota Abdul Gani Suhartono, Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Widji Suwartini serta jajaran forpimda, pasangan dengan akronim DY yang mendapat nomor urut 2 ini mengingatkan semua pihak yang terlibat dalam Pilwali agar tidak melakukan kecurangan-kecurangan dan politik uang. “Pilwali merupakan pesta rakyat, bukan pesta terbar uang. Saya minta semua pihak untuk menghindari politik uang,” cetus calon walikota Drajat Stariaji seraya menyebut politik uang itu bukan saja menciderai pesta demokrasi, tapi juga menyebabkan hasil Pilwali tidak legitimate.

Paslon DY yang membawa massa pendukung paling banyak dalam tahapan ini, mendesak semua pihak, KPU, Panwas, aparat penegak hukum bersikap profesional. “Penyelenggaran Pilwali (KPU), panitia pengawas, TNI dan Polri agar bersikap netral tanpa keberpihakan kepada salah satu pasangan calon,” tekannya. 

Paslon nomor urut 5, Ayub Busono Listiawan dan Mulyadi (ABDI) menyatakan kesiapannya untuk bertarung dalam pesta demokrasi limatahunan tersebut secara sehat. “ABDI akan memenangi Pilwali karena amanah. Kami akan tunduk dan mematuhi semua peraturan-peraturan yang ditetapkan KPU,” ujar calon walikota Ayub Busono. Tak cukup calon walikota, pendampingnya, Mulyadi pun menambahkan soal nomor keberuntungan. “Nomor 5 identik dengan Pancasila. Pancasila tidak bisa bertambah atau berkurang. Tetap lima. Nomor 5 bagi ABDI adalah nomor yang pas untuk membawa Kota Mojokerto lebih baik,” ujarnya. 

Paslon Hendro Suwono dan Warsito (NOTO) yang mendapat nomor urut 6 mengemukakan jika nomor itu memang yang diinginkan. “Nomor keberuntungan saya selalu nomor 6. Ini sinyal baik jika pasangan NOTO yang akan memenangi Pilwali dan akan membawa angin perubahan bagi Kota Mojokerto yang sejauh ini masih stagnan,” cetus calon walikota Hendro Suwono.

Hendro Suwono yang pernah menjabat wakil walikota Mojokerto mendampingi Abdul Gani Suhartono periode 2004 -2009 ini mengaku optimis menjadi leader dan mampu meraup suara terbanyak. Hendro Suwono yang kembali maju dalam Pilwali langsung tahun 2009 harus puas sebagai runner up, kalah dengan pasangan Abdul Gani Suhartono dan Mas’ud Yunus. “Kegagalan saya memenangi Pilwali 2009 justru menjadi modal kuat dalam running Pilwali tahun ini. Karena pendukung riil Hendro Suwono sampai saat ini tak bergeser kemana pun,” sergahnya. 

Sementara, dua paslon, Achmad Rusyad Manfaluti dan Risdy Harintoko (MANFAATI) yang mendapat nomor urut 1 dan Iwan Sulistyono – Edy Suhartono (Ied) yang mendapat nomor urut 4 tak memaksimalkan kesempatan pertama berbicara setelah resmi ditetapkan sebagai paslon berikut nomor urut yang disandang itu. Keduanya hanya menyebut nomor keberuntungan serta sikap optimis memenangi Pilwali. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional