Hama wereng kembali menghantui petani. Di Desa Kepuhkajang Kecamatan Perak, puluhan hektar tanaman padi siap panen ludes diserang wereng.
’’Di dua dusun saja ada 10 hektar lahan yang rusak diserang wereng,’’ kata Sutikno, 55, petani di Dusun Bekel Desa Kepuhkajang Kecamatan Perak, Selasa (09/07/2013).
Selain Bekel, dusun lain yang lahannya dihajar wereng yakni Dusuh Kepuhsari.
Sutikno menuturkan, rata-rata padi yang diserang itu sudah berusia 90 hari. Sehingga maksimal 10 hari lagi padi itu sudah akan dipanen. Tapi lima hari lalu, tiba-tiba tanaman padi itu ambruk terkena hujan. ’’Setelah roboh, wereng langsung menyerang,’’ paparnya.
Wereng menyerang batang tanaman padi yang sudah roboh tersebut. Sehingga pelan tapi pasti tanaman berangsur mati. Kondisi itu menyebabkan butiran gabah tidak terisi secara penuh. ’’Akhirnya jadi padi gabuk,’’ .
Pada setiap batang, butiran yang mentes tidak lebih dari 60 persen. Sementara sisanya, sudah gepeng dan tak berisi. ’’Yang gepeng gini sudah tak bisa diselep. Kalau diselep malah hancur jadi bekatul tak bisa dimasak,’’ paparnya.
Serangan hama wereng itu menyebabkan pendapatan petani turun drastis. Jika biasanya per ratus (seper tujuh) hektarnya bisa menghasilkan tujuh sampai delapan kuintal gabah, sekarang tak lebih dari lima kuintal gabah.
Kondisi itu menurutnya membuat petani kian menderita. Sebab ditengah melambungnya harga-harga, pendapatan mereka justru terancam susut bahkan merugi. Apalagi memasuki Ramadan dan lebaran kebutuhan sehari-hari akan jauh lebih tinggi.
’’Kita sudah mengadukan ini ke perangkat agar ditindaklanjuti,’’ bebernya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dusun Bekel, Nur Ali, sendiri mengaku sudah menindaklanjuti laporan warganya. ’’Keluhan para petani ini sudah langsung kita sampaikan ke PPL dan Dinas Pertanian,’’ bebernya. (rg)
Social