“Mengarah Pada Pembunuhan Karakter” - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

“Mengarah Pada Pembunuhan Karakter”

Drajat Stariaji

Drajat Stariaji mengaku lega dengan hasil pleno KPU Kota Mojokerto yang menetapkan dirinya sebagai calon walikota Mojokerto periode 2013 – 2018. Momen penetapan lembaga penyelenggara pemilu itu, bagi salah satu putra Suwono Blong, pegiat lingkungan hidup penerima penghargaan Kalpataru itu merupakan kemenangan awal untuk melaju dalam bursa Walikota dalam helatan yang digelar 29 Agustu 2013.

“Penetapan saya sebagai calon walikota adalah bentuk kemenangan saya. Karena sejak awal saya mendeklarasikan diri maju dalam Pilwali, banyak sekali cemoohan dan fitnah dari beberapa pribadi yang berupaya membendung langkah saya,” kata Drajat Stariaji disela-sela syukuran atas penetapan dirinya sebagai cawali yang dihelat secara sederhana di kediamannya, Selasa (09/07/2013).

Berkilas balik terkait langkahnya, anggota DPRD Kota Mojokerto asal PKP-I ini berujar, pencalonannya acap disebut hanya main-main, tidak serius, sarat nuansa meraup rupiah bagi person yang akan digandengnya. “Saya disebut tidak serius, sensasi dan tidak mungkin melaju sampai ke tahap penetapan. Isu itu begitu mengakar dan mengarah pada pembunuhan karakter. Tapi hari ini saya buktikan bahwa saya serius. Semua proses sudah saya lalui,” ungkapnya. 

Penetapan sebagai calon walikota, menurut pasangan yang menggandeng Yanto, calon wakil walikota berlatarbelakang kepala desa berakronim DY (Drajat – Yanto) ini menjadi dorongan moril tersendiri. “Penetapan ini sekaligus mengharuskan saya siap ‘tempur’ memenangi Pilwali secara elegan, tanpa saya kotori dengan politik uang,” cetus salah satu ketua Yayasan Sosial Majapahit tersebut.

Tim pemenangan dan tim advokasi yang dibentuk lebih dari setahun silam, kata Drajat, akan menjadi mesin politik yang ia andalkan untuk meraup sebanyak-banyaknya suara rakyat dalam helatan limatahunan tersebut.
“Semua paslon (pasangan calon) berpeluang sama. Tapi yang beda, bahwa kami (DY) merupakan pasangan yang benar-benar berangkat karena dorongan akar bawah,” katanya.

Bagi Drajat, politik uang itu bukan saja menciderai pesta demokrasi, tapi juga menyebabkan hasil Pilwali tidak legitimate. “Makanya, DY juga membentuk tim khusus yang akan mengawal Pilwali bersih,” tukasnya. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional