Mbok Jannah dan Solikatin buah hatinya yang menderita polio |
Jombang-(satujurnal.com)
Pembagian Bantuan Langsung Sementara (BLSM) masyarakat di Jombang, ternyata tak tepat sasaran. Mbok Janah, janda berusia 50 tahun yang tergolong miskin yang hidup dengan Solikatin, berusia 24 tahun dengan kondisi lumpuh justru tak mendapatkan BLSM. Sedangkan warga mampu dengan penampilan memakai perhiasan kalung dan cincin emas justru ikut dalam antrian untuk mendapatkan uang bantuan pemerintah sebesar Rp 300 ribu.
Mbok Janah merupakan satu dari sekian banyak warga miskin di jombang, yang tidak dapat menikmati pembagian BLSM. Ia bingung, lantaran ia menerima BLT saat program itu digelar
Selama ini biaya perawatan anaknya yang sakit polio hingga mengakibatkan kelumpuhan sudah tidak ada lagi dan hanya bergantung pada sanak familinya yang juga hidup pas-pasan. Kini mbok janah hanya bisa pasrah dan meratapi kesedihan dengan berharap pembagian BLSM gelombang kedua bisa di dapatkannya.
Sementara itu, nasib mbok Janah yang tidak beruntung tersebut justru dinikmati oleh warga mampu yang dengan percaya dirinya memakai perhiasan emas ikut mengantri mendapatkan BLSM di kantor desa. (rg)
Pembagian Bantuan Langsung Sementara (BLSM) masyarakat di Jombang, ternyata tak tepat sasaran. Mbok Janah, janda berusia 50 tahun yang tergolong miskin yang hidup dengan Solikatin, berusia 24 tahun dengan kondisi lumpuh justru tak mendapatkan BLSM. Sedangkan warga mampu dengan penampilan memakai perhiasan kalung dan cincin emas justru ikut dalam antrian untuk mendapatkan uang bantuan pemerintah sebesar Rp 300 ribu.
Mbok Janah merupakan satu dari sekian banyak warga miskin di jombang, yang tidak dapat menikmati pembagian BLSM. Ia bingung, lantaran ia menerima BLT saat program itu digelar
Selama ini biaya perawatan anaknya yang sakit polio hingga mengakibatkan kelumpuhan sudah tidak ada lagi dan hanya bergantung pada sanak familinya yang juga hidup pas-pasan. Kini mbok janah hanya bisa pasrah dan meratapi kesedihan dengan berharap pembagian BLSM gelombang kedua bisa di dapatkannya.
Sementara itu, nasib mbok Janah yang tidak beruntung tersebut justru dinikmati oleh warga mampu yang dengan percaya dirinya memakai perhiasan emas ikut mengantri mendapatkan BLSM di kantor desa. (rg)
Social