Minta Warga Laporkan Pungli Pendidikan - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Minta Warga Laporkan Pungli Pendidikan

Mojokerto-(satujurnal.com)
Aroma pungutan liar (pungli) dengan berbagai modus dalam tahun ajaran baru terendus Dewan Pendidikan (DP) Kota Mojokerto. Sayangnya, sejauh ini tak banyak orang tua siswa yang melaporkan ke DP.

“Indikasi transaksional dengan model pungli banyak kita dengar, namun yang resmi masuk sebagai aduan baru satu,’’ kata Wakil Ketua DP Kota Mojokerto, Mahardika Sukartika, Jum’at (27/07/2013).

Aduan yang ia sebut, yakni keluhan orang tua siswa salah satu SDN terkait pungutan untuk paving halaman sekolah. Modusnya, semua

siswa baru diminta urunan menyumbang Rp 1 juta untuk paving halaman sekolah. Padahal, kondisi paving sekolah masih relatif bagus. Orang tua siswa pun akhirnya tak terima.

’’Kita sudah langsung menindaklanjutinya dan selesai,’’ kata Tiko, sapaan Mahardika Sukartika.

Namun penyelesaiannya tidak seratus persen menghilangkan pungutan. Sebab belakangan, sekolah menurunkan besaran nilai urunannya menjadi Rp 750 per siswa. Selain itu, pembayarannya tidak dilakukan sekaligus. Melainkan dengan diangsur tiga kali. ’’Itu kita dengar, tapi karena tak ada orang tua siswa yang mengeluhkannya dan lapor kembali ke kita, maka tidak kita lanjutkan,’’ paparnya.

Bisa jadi, orang tua siswa enggan melapor, karena SDN yang ia sebut merupakan sekolah favorit. Sehigga, para orang tua berebut untuk memasukkan siswanya ke sekolah tersebut. ’’Orang tua juga punya kepentingan, makanya terjadi simbiosis yang melanggengkan pungli,’’ paparnya.

Kedepan, dia mengimbau agar sekolah menghilangkan gaya-gaya bisnis semacam itu. ’’Tapi dasar wataknya sekarang sudah bisnis, akhirnya mereka pintar. Dilarang lewat satu jalan, disiasati lewat jalan yang lain agar tetap bisa melakukan pungutan pada siswa,’’ paparnya.

Sampai kapanpun, jika itu terus dipelihara, pemerataan akses pendidikan tak akan pernah terjadi. Jumlah angka putus sekolah akan terus ditemui.

’’Agar pendidikan benar-benar berjalan sesuai cita-cita, kita minta masyarakat ikut mengawasi. Jika memang ada pungli ataupun kebijakan sekolah yang tak sesuai ketentuan dan memberatkan siswa, silahkan langsung laporkan. Pasti kita tindaklanjuti,’’ kata Tiko.(one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional