Operasi penertiban pedagang asongan di stasiun dan gerbong kereta api (KA) di wilayah Jombang, Jumat (06/07/2013) nyaris ricuh. Puluhan pedagang sektor informal yang mengaku mengantongi ‘kartu asongan’ dari PT KAI’ bersitegang dengan petugas gabungan dari TNI ,POLRI dan Polisi Khusus (Polsus) PT KAI.
Mereka yang mengaku sudah lama menjajakan makanan dan minuman di area stasiun dan gerbong KA yang berhenti di stasiun Jombang bersikukuh untuk tetap berjualan. Sementara manajemen salah satu BUMN tertua ini menerbitkan larangan terhadap aktivtas dagang asongan, baik di area stasiun maupun di dalam gerbong KA.
“Biar di razia dengan cara apa pun saya dan teman-teman akan terus berjualan. Karena ada ‘kartu asongan’ dari PT KAI,” ujar Muhamad Nizom, salah satu pedagang asongan.
Nizom menyayangkan razia terhadap asongan KA. “Selama ini saya dan teman-teman tertib dan patuh pada aturan KA. Kalau saya tidak boleh berjualan, lanjut Nizom, sama saja PT KAI mematikan satu-satunya mata pencaharian saya. “Kartu asongan dari PT KAI sudah saya kantongi puluhan tahun lalu. Kalau sekarang pedagang asongan dibersihkan dari aktivitas KA, lalu kami makan apa?. Tidak ada pilihan lain kecuali tetap berjualan di area dan gerbong KA meski pun harus berhadapan dengan aparat,” cetusnya.
Sementara itu, saat petugas gabungan melakukan sweeping di setiap gerbong KA Dhoho, puluhan pedagang asongan memilih menyelamatkan diri, turun dari gerbong.
Dalam sweeping untuk menjaga kebersihan serta kenyamanan para penumpang, puluhan pedagang asongan terjaring razia. Mereka diminta segera turun, namun beberapa pedagang lolos dari penyisiran petugas. Tatkala diketahui salah satu pedagang asongan lolos dari sweeping, petugas langsung melakukan pengejaran.
Di salah satu gerbong, pengusiran pedagang asongan nyaris ricuh. Karena salah satu Polsus membentak para pedagang asongan.
Pembersihan pedagang asongan agaknya bakal dibalas dengan aksi blokir. Mereka merencanakan akan memblokir dan menghadang perjalanan KA kelas ekonomi yang melintas di jaur Mojokerto, Jombang dan Kertosono. (rg)
Social