Paroh Tahun, Diare Mencapai 2.925 Kasus - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Paroh Tahun, Diare Mencapai 2.925 Kasus

Foto ilustrasi (doc.istimewa)
Mojokerto-(satujurnal.com)
Kasus diare di Kota Mojokerto memiriskan. Kurun Januari hingga Juni 2013, tercatat 2.925 kasus. Biang munculnya kasus ini, selain kondisi cuaca yang tidak stabil, juga buruknya sanitasi. Plus kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS).

’’Dari 18 kelurahan yang ada, sementara ini baru tujuh yang sudah free ODF (nol perilaku BABS),’’ kata Christiana Indah Wahyu, kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Kamis (18/07/2013).

Sepanjang tahun lalu, jumlah penderitanya malah sampai 5.715. ’’Perilaku buang air besar sembarangan itu menjadi penyebab dominan dari penyakit diare,’’ ujar Indah, sapaan Christiana Indah Wahyu.

Menurut pejabat berjilbab ini, penyebab diare lebih banyak disebabkan oleh faktor sanitasi. “ Semakin bagus sanitasinya, maka akan semakin sedikit jumlah kasus diarenya. Sebaliknya, diare akan tinggi dilingkungan yang sanitasinya buruk,” imbuhnya.


Buruknya sanitasi salah satunya ditandai dengan kebiasaan BABS. ’’BABS itu tidak hanya yang buang air besar di sungai, tapi orang yang buang air besar di WC rumahnya sendiri, tetapi septitank-nya dibuang ke sungai,’’ paparnya.

Saat ini pihaknya gencar melakukan sosialisasi untuk mendorong agar masyarakat meninggalkan kebiasaan BABS. Salah satunya dengan menganjurkan untuk membuat septitank bersama dalam bentuk kontainer.

"(one)
Tingkat kepadatan penduduk kota sangat tinggi, kalau buat septitank pribadi tidak bisa, solusinya adalah buat septitank bersama dalam bentuk kontainer. Bisa ditaruh diatas sungai, namun tidak dibuang disungai. Karena dari kontainer bisa disedot WC yang biasanya itu. atau langsung dilengkapi pengolahan jadi biogas,’’ paparnya.

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional