Perwali PPDB SD Sulit Diterapkan ; 9 SDN Kekurangan Siswa - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Perwali PPDB SD Sulit Diterapkan ; 9 SDN Kekurangan Siswa

Salah satu aktivitas di salah satu SDN di Kota Mojokerto. (doc.istimewa)
Mojokerto-(satujurnal.com)
Sebanyak 9 SDN di wilayah Kota Mojokerto tak mampu menembus pagu 36 dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2013/2014. Menariknya, sekolah yang kering siswa itu justru berada di tengah kota. Sebaliknya, sekolah yang berada di wilayah pinggiran kewalahan diserbu calon siswa.

Kondisi ini menyebabkan Perwali PPDB dengan pembatasan calon siswa luar kota 10 persen harus dijungkirbalik.

“Sebanyak 9 SDN yang berada di tengah kota sepi peminat. Tapi beberapa SDN di wilayah pinggir justru banjir peminat,” kata Kabid TK/SD Dinas P dan K Kota Mojokerto, Eko Edy Susanto, Jum’at (19/07/2013).

Akibat lebih jauh, penerapan kuota 10 persen siswa luar kota dalam Perwali PPDB tidak bisa diterapkan sepenuhnya. “Sekolah yang sepi peminat, semisal SDN Kauman II, banyak dimasuki calon siswa asal luar kota, seperti dari wilayah Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto dan Kecamatan Ngabar, Jombang. Jumlahnya lebih dari sepuluh persen,” ungkap Edy.

Sedang sekolah di wilayah pinggiran, seperti SDN Meri dan SDN Blooto, kebanjiran peminat. Tren ini tak lepas dari angka natalitas yang tinggi di wilayah setempat.

Selain itu, penyebab sepinya peminat di sejumlah SDN tak lepas dari pertimbangan orang tua siswa terkait mutu sekolah yang dituju, kendati jauh dari tempat tinggal. Misalnya SDN Wates 2 yang siswa barunya sampai 72 sehingga terpaksa buka dua kelas. Kuota awalnya hanya 36 siswa. 

Sementara itu, dari total 52 SDN, 9 SDN yang kekurangan siswa, yakni SDN Sentanan 1 (21 siswa), SDN Jagalan (21 siswa), SDN Kauman 1 (18 siswa), SDN Kauman 2 (19 siswa), SDN Mentikan 2 (23 siswa) dan SDN Mentikan 6 (16 siswa). Juga SDN Balongsari 5 (22 siswa), SDN Balongsari 10 (28 siswa), SDN Purwotengah (30 siswa).

’’Untuk kesembilan sekolah ini pendaftaran masih dibuka dan baru ditutup setelah kuotanya terpenuhi,’’ pungkas Edy. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional