 |
| Santri PP Al-Mahfudz |
Jombang-(satujurnal.com)
Penentuan awal bulan ramadhan dan hari raya Idul Fitri, sering memunculkan perdebatan. Setiap tahun,seluruh ormas islam yang ada, sering berbeda pandang. Di Kabupaten Jombang, sebuah pondok pesantren ilmu perbintangan, secara khusus membentuk generasi astronom di indonesia. Tujuannya guna meminimalisir pebedaan cara pandangan tersebut.
Sekilas pondok pesantren yang ada di Dusun Seblak, Desa Kwaron Kecamatan Cukir, Kabupaten Jombang ini tampak sepi. Namun jika kita melihat lebih dekat, beberapa santri tampak terlihat tekun beraktivitas.
Para santri di Pondok Pesantren Al-Mahfudz ini, secara khusus belajar sebuah ilmu alam semesta atau dalam dunia pesantren, lebih dikenal dengan nama ilmu falak.
Selain ilmu perbintangan para santri juga medapatkan sejumlah pelajaran menghitung penanggalan, menentukan awal bulan, dan menentukan jadwal shalat.
Uniknya dari seluruh santri yang belajar di pondok pesantren ini, rata-rata berasal dari beberapa ormas yang ada di indonesia, baik ormas Nahdhatul Ulama (N), Muhammadiyah, maupun ormas lain. Bahkan, para santri juga berasal dari berbagai pulau di idonesia.
Dalam memperlajari ilmu falak, sejumlah alat hisab atau biasa disebut alat hitung yakni rubuk teleskop, hingga teropong bintang juga diajarkan kepada para santri. Beberapa santri tampak terus antusias dan tertantang, guna mempelajari seluruh alam semesta tersebut melalui beberapa metode yang diajarkan.
Sejumlah santri mengaku mempelajari ilmu falak akan membawa dampak tersendiri kala menghadapi perbedaan di masyarakat, khususnya dalam menentukan awal bulan puasa yang biasa muncul.
Pondok pesantren ilmu falak ini sendiri, didirikan dengan tujuan melestarikan ilmu astronomi klasik karya para ulama abad pertengahan. Hanya metode perhitungan klasik, di pesantren ini, juga secara tidak langsung.(rg)
Penentuan awal bulan ramadhan dan hari raya Idul Fitri, sering memunculkan perdebatan. Setiap tahun,seluruh ormas islam yang ada, sering berbeda pandang. Di Kabupaten Jombang, sebuah pondok pesantren ilmu perbintangan, secara khusus membentuk generasi astronom di indonesia. Tujuannya guna meminimalisir pebedaan cara pandangan tersebut.
Sekilas pondok pesantren yang ada di Dusun Seblak, Desa Kwaron Kecamatan Cukir, Kabupaten Jombang ini tampak sepi. Namun jika kita melihat lebih dekat, beberapa santri tampak terlihat tekun beraktivitas.
Para santri di Pondok Pesantren Al-Mahfudz ini, secara khusus belajar sebuah ilmu alam semesta atau dalam dunia pesantren, lebih dikenal dengan nama ilmu falak.
Selain ilmu perbintangan para santri juga medapatkan sejumlah pelajaran menghitung penanggalan, menentukan awal bulan, dan menentukan jadwal shalat.
Uniknya dari seluruh santri yang belajar di pondok pesantren ini, rata-rata berasal dari beberapa ormas yang ada di indonesia, baik ormas Nahdhatul Ulama (N), Muhammadiyah, maupun ormas lain. Bahkan, para santri juga berasal dari berbagai pulau di idonesia.
Dalam memperlajari ilmu falak, sejumlah alat hisab atau biasa disebut alat hitung yakni rubuk teleskop, hingga teropong bintang juga diajarkan kepada para santri. Beberapa santri tampak terus antusias dan tertantang, guna mempelajari seluruh alam semesta tersebut melalui beberapa metode yang diajarkan.
Sejumlah santri mengaku mempelajari ilmu falak akan membawa dampak tersendiri kala menghadapi perbedaan di masyarakat, khususnya dalam menentukan awal bulan puasa yang biasa muncul.
Pondok pesantren ilmu falak ini sendiri, didirikan dengan tujuan melestarikan ilmu astronomi klasik karya para ulama abad pertengahan. Hanya metode perhitungan klasik, di pesantren ini, juga secara tidak langsung.(rg)
Social