Walimurid Resah, Daftar Ulang ditarik Jutaan Rupiah - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Walimurid Resah, Daftar Ulang ditarik Jutaan Rupiah

Jombang-(satujurnal.com)  
Berakhirnya masa orientasi siswa baru bermunculan tarikan yang digalang sekolah dan komite. Sejumlah walimurid mengeluhkan besarnya tarikan yang mencapai jutaan rupiah.

Besaran tarikan pada sejumlah sekolah tingkat menengah atas cukup bervariatif. Namun, jumlahnya berkisar jutaan rupiah. Apabila dikalkulasikan dengan jumlah siswa baru, totalnya bisa mencapai ratusan juta. Diantaranya, berupa tarikan uang gedung, uang insidentil, uang seragam, uang komite, uang tahunan, dan uang SPP (sumbangan pembinaan pendidikan).

Kondisi itu dikeluhkan betul orang tua siswa baru. Diantaranya, mengaku terpaksa mengajukan keringanan pembayaran. Namun, seringkali gagal. Mereka dipaksa sekolah menggangsur beberapa kali. Seperti yang dikeluhkan salah satu walimurid di kawasan Ploso. Anaknya terkena tarikan mencapai Rp 3 juta lebih. ’’Saat daftar ulang anak saya disuruh membayar sampai tiga juta lebih,’’ ungkap walimurid yang wanti-wanti namanya tidak diberitakan

Jumlah tarikan tersebut berasal dari bermacam-macam keperluan. Diantaranya, uang seragam mencapai Rp 790 ribu, uang komite dua bulan Rp 290 ribu, uang tahunan dan SPP bulan Juli mencapai Rp 572 ribu. ’’Anehnya ada tarikan uang insidentil sebesar Rp 1,8 juta lebih. Nah ini buat apa?,’’ rincinya kritis.

Keberadaan uang insidentil itu tidak dilengkapi rincian keperluan. Konon, kata walimurid, uang tersebut baru muncul pada tahun ajaran baru 2013/2014 ini. Tahun sebelumnya, tidak ada tarikan demikian. Kalaupun ada, selalu disertai rincian secara jelas. ’’Kami kalau protes, nanti anak kami yang jadi korban. Akhirnya, mau tidak mau membayarnya nyicil,’’ keluh pria setengah baya ini.

Dewan Pendidikan (DP) Jombang juga menerima laporan senada. Kasusnya terjadi pada sekolah di kawasan Kecamatan Jogoroto. Diketahui, tarikan daftar ulang sejumlah Rp 3 juta lebih. Diantaranya, keperluan uang gedung Rp 1,9 juta, uang seragam siswa Rp 1,3 juta untuk putra, sedang putri Rp 1,4 juta.

Ketua DP Jombang Junaedi Hidayat mengaku kaget dengan laporan tersebut. Pihaknya sesegera mungkin akan klarifikasi ke sekolah dan Dinas Pendidikan. ’’Menurut kami jumlahnya sangat tidak wajar. Mestinya ada kewajaran. Kalau yang tidak menyangkut kebutuhan prinsip, seharusnya bisa disederhanakan,’’ ujarnya.(rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional