Harga Kedelai Impor Naik, Perajin Tempe Terancam Gulung Tikar - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Harga Kedelai Impor Naik, Perajin Tempe Terancam Gulung Tikar



Mojokerto-(satujurnal.com)
Belasan perajin tempe di Kota Mojokerto mulai gamang dengan kelangsungan usahanya. Menyusul kian membumbungnya harga kacang kedelai impor dari Amerika. Dari harga semula Rp 7.500 per kg, sekarang tembus menjadi Rp 8.500 per kg. Jika kondisi ini bertahan, ancaman gulung tikar pun tak terelakkan.

“Sejak dua hari lalu harga kedelai impor Amerika naik Rp 1.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 7.500,” kata Hartono, perajin tempe Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Sabtu (24/08/2013).

Melangitnya harga kedelai impor itu, ujar Hartono, paling tinggi kurun setahun terakhir. “Biasanya kenaikan harga pada kisaran Rp 500 per kilogram. Dan tidak lama stabil kembali,” ungkapnya.

Akibat kenaikan harga bahan pokok makanan tradisional ini, perajin tempe memilih mengurangi ketebalan tempe agar harga yang dipasang ke pembeli tidak berubah.

“Kalau sebelumnya saya menghabiskan 1,5 kwintal kedelai, sekarang hanya 1,3 kwintal. Ya terpaksa ketebalannya yang saya kurangi,” ujar laki-laki yang mengaku mulai menggeluti penganan hasil fermentasi kedelai ini sejak tahun 1990 tersebut.

Naryo, juga perajin tempe asal Pulorejo berharap kenaikan harga kedelai impor tidak bertahan lama. Selain karena jumlah perajin tempe di Kota Mojokerto lumayan banyak, jika harga kedelai impor terus mengalami kenaikan, maka ancaman gulung tikar perajin tempe yang berjumlah belasan tak terelakkan.

“Di Kelurahan Pulorejo saja ada enam perajin tempe. Belum di kelurahan lainnya. Kalau harga kedelai impor tak stabil dan terus menerus naik, perajin memilih stop produksi daripada merugi,” ujarnya.

Perajin tempe yang juga aktivis LSM tersebut berharap campurtangan pemerintah agar grafik harga kacang kedelai impor asal negeri Paman Sam itu stabil. “Idealnya, importir dilakukan Bulog sehingga kelebihan keuntungan bisa digunakan untuk stabilisasi harga,” tukasnya.(one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional