Lebihi Durasi Visi Misi, Tiga Kandidat Walikota ‘Disemprit’ - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Lebihi Durasi Visi Misi, Tiga Kandidat Walikota ‘Disemprit’

Mojokerto-(satujurnal.com)
Tiga pasang kandidat walikota dan wakil walikota Mojokerto 2013-2018 terpaksa harus menghentikan penyampaian visi misi dalam helatan DPRD Kota Mojokerto bertajuk ‘rapat paripurna istimewa V’ di gedung Dewan, Senin (12/08/2013), lantaran melebihi durasi waktu 15 menit, seperti yang sudah ditetapkan Dewan.

Ketiganya, pasangan kandidat nomor urut 3 Mas’ud Yunus – Suyitno (MY), nomor urut 4, Iwan Sulistyono – Edy Suhartono (Ied) dan nomor urut 5, Ayub Busono Listyawan – Moelyadi (ABDI).

Tak pelak, penghentian penyampaian visi misi tiga kandidat oleh Plt Ketua DPRD Kota Mojokerto, Syaiful Arsyad itu pun menyebabkan tak tersampaikannya sejumlah program kerja dalam helatan yang dihadiri tim pemenangan kandidat, para anggota Dewan, jajaran Forpimda (forum pimpinan daerah, kepala unit kerja lingkup Pemkot Mojokerto serta media tersebut.

Sementara tiga pasang kandidat lainnya, pasangan kandidat nomor urut 1, Achmad Rusyad Manfaluti – Risdy Harintoko (MANFAATi), nomor urut 2, Drajat Stariajdi – Yanto (DY) dan nomor urut 6, Hendro Suwono – Warsito (NOTO) menyampaikan visi dan misi tak melebihi durasi yang ditentukan. 

Sesuai nomor urut, masing-masing pasangan kandidat menawarkan visi misi serta program kerja jika mereka dipilih rakyat untuk memimpin Kota Mojokerto.

Selain visi misi, program kerja yang ditawarkan keenam kandidat tak lepas dari persoalan kualitas pembangunan dari berbagai aspek.

Salah satu petinggi parpol yang ditemui SatuJurnal.com menilai, tak ada hal baru dan orisinil yang ditawarkan semua kandidat. “Kalau pun ada yang terkesan sebagai program baru, sebenarnya tidak lebih dari mengadopsi program yang ada di daerah lain. Jadi semua kandidat masih berangkat dari wacana. Tidak sampai menohok mematahkan program-program yang kini dijalankan Walikota Abdul Gani Suhartono,” ujar petinggi parpol yang enggan namanya dimediakan.

Bahkan, selain kandidat walikota Drajat Stariaji, lima pasang kandidat lainnya nyaris tak berimprovisasi. Mereka sekedar menyampaikan salam Idul Fitri.

“Orang baik bukanlah orang yang tidak pernah berbuat kesalahan, tapi orang baik adalah orang yang mau mengakui kesalahan untuk berbuat lebih baik,” cetus Drajat Stariaji usai memungkasi paparan visi misinya.

Secara berseloroh pula, kandidat walikota dari jalur independen ini merangkai enam tagline yang dipasang enam kandidat menjadi kalimat penyemangat. “MY Family itu kata-kata internasional. Tapi untuk Pilwali, ABDI bersama-sama NOTO membangun kuto Mojokerto supaya memperoleh MANFAATI. Upaya ini sejenak terhenti karena IeD, maksudnya idul fitri. Dan setelah hari raya idul fitri semua berebut drajat-e walikota Mojokerto,” seloroh Drajat disambut aplus dan gelak tawa undangan.

Sementara itu, personil TNI dan Polri yang diturunkan untuk pengamanan dalam penyampaian visi misi 6 kandidat Walikota Mojokerto yang dihelat di gedung Dewan setempat bertajuk ‘Rapat Paripurna Istimewa V, Senin (12/08/2013) lebih banyak dari total jumlah undangan.

Personil pengamanan yang ditempatkan di sekitar gedung Dewan dan sekitar perkantoran Pemkot Mojokerto berjumlah 340 orang. Sementara jumlah undangan, sekitar 200 orang dari unsur tim sukses kandidat, parpol, kepala unit kerja dan media.

Dari total 340 personil, 100 anggota Brimob BKO Polda Yogyakarta dan 240 personil anggota Polresta Mojokerto.

"Personil yang berjaga dibagi menjadi beberapa ring antara lain di halaman gedung, teras, loby hingga ring satu pada pasangan calon," kata Kapolresta Mojokerto Kota, AKBP Wiji Suwartini.

Pengetatan penjagaan, lanjut Kapolres, dilakukan lantaran belajar dari pengalaman 3 tahun lalu saat pemilihan bupati Mojokerto yang terjadi kerusuhan."Kita tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Semua potensi menjadi fokus kita," lanjutnya.

Tak hanya personil, pihaknya juga menyiapkan beberapa peralatan antisipasi untuk memecah massa jika terjadi kericuhan seperti water cannon dan kawat berduri.

Sementara itu, sumber Sekretariat DPRD Kota Mojokerto menyebutkan. Total seluruh undangan berjumlah sekiar 200 orang. “Sekitar 200 undangan. Jadi rasionya, 1 berbanding 1,5,” ujar sumber. (one)


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional