Massa Abu-Abu Dikerahkan untuk Kampanye KarSa di Mojokerto - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Massa Abu-Abu Dikerahkan untuk Kampanye KarSa di Mojokerto


Mojokerto-(satujurnal.com) 
Ribuan pelajar SMA/ SMK negeri dan swasta di Kabupaten Mojokerto dikerahkan untuk meramaikan kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur  Soekarwo dan Syaifullah Yusuf di bantaran sungai Bratas Mojokerto, Sabtu (24/08/2013).
Tak pelak, massa yang identik dengan warna abu-abu ini tampak mendominasi area kampanye di tepian sungai terpanjang di Jawa Timur ini.

Mobilisasi siswa di ajang politik pilkada itu, seperti SMAN  Puri, SMAN Sooko, SMAN Gedeg dan sekolah kejuruan swasta yang berafiliasi dengan persatuan guru itu merupakan instruksi dinas pendidikan setempat. Seperti pengakuan Kepala SMAN 1 Puri, Saitin.

“Memang siswa kami diminta datang ke bentaran Brantas hari ini, sesuai instruksi pejabat Dinas Pendidikan (Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto). Katanya bukan untuk mengikuti kampanye, tapi ada pesta outdoor terkait kegiatan bupati,” kata Saitin tanpa mau menyebut nama pejabat yang ia maksud.

Salah satu siswa mengaku, perintah untuk menghadiri helatan Bupati di tepian sungai Brantas diumumkan sehari sebelumnya.

 “Kemarin (Jum’at) pengumumannya. Siswa diharuskan datang pukul 12:00 WIB, tidak berseragam tapi pakaian bebas rapi, ungkap salah satu siswa kelas X SMAN Puri.

Hal senada diungkap siswa SMAN Sooko. “Hari ini dipulangkan satu jam lebih awal dari hari biasanya. Karena memang ada acaranya bupati di tepian sungai Brantas,” kata Dila, siswa kelas XI SMAN Sooko.
Sejumlah siswa mengaku tidak berani absen mengikuti kegiatan yang ternyata untuk kepentingan salah satu calon gubernur tersebut. “Karena absen akan dilakukan di lokasi,” aku mereka.

SMAN 1 Puri saja ada 983 siswa, ditambah seluruh siswa SMAN 1 Sooko, SMAN Gedeg dan beberapa sekolah lain, sedikitnya 3,000 siswa dikerahkan untuk kampanye pasangan incumbent berlabel Karsa ini.

Beberapa orang tua siswa menyesalkan langkah pengerahan siswa untuk kegiatan politik praktis itu. “Pihak sekolah seharusnya tidak melibatkan siswa di ajang kampanye sampai mengorbankan waktu belajar. Jika terjadi ekses atau hal yang tidak diinginkan, semisal kecelakaan atau kerusuhan di kampanye, apa sekolah bisa diminta pertanggungjawabannya,” kata Syafii, salah satu orang tua siswa SMAN Sooko.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Suharsono mengelak jika pihaknya menelurkan instruksi pengerahan siswa. “Tidak ada instruksi itu,” kilahnya.

Tim pemenangan Karsa memasang artis Overa Van Java, Nunung dan Aziz serta band cadas Boomerang agaknya untuk memikat massa pelajar ini. (one)


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional