Jombang,(satujurnal.com)
Dewi Sriwigati (18) warga Desa Puhkerep, Kecamatan Rejoso, Nganjuk dikabarkan hilang oleh orang tuanya. Pasalnya, sejak pamit keluar rumah, gadis ini tak kunjung pulang.
Sudah 11 hari ini, dia tak diketahui keberadaannya. Khawatir dan bingung, orang tua si gadis putuskan untuk minta bantuan polisi atau lapor ke Polres Jombang.
Hilangnya gadis itu diketahui sejak 8 Agustus 2013 lalu, sekitar pukul 14.00 WIB. Sebelumnya, korban yang tinggal di Perum Tunggorono Jombang didatangi seorang pria kenalannya yang mengaku bernama Rudi, alamat tak diketahui. Saat itu, kebetulan korban sedang bersama orang tuanya yang mengunjunginya di rumah.
Ketika itu, Rudi menyatakan maksudnya ingin mengajak korban untuk keluar rumah. Entah karena punya firasat tak baik, orang tua korban tak memberi ijin.
Tak diijinkan, Rudi pun pamitan untuk pulang. Selang dua jam kemudian, korban berpamitan kepada orang tuanya untuk keluar rumah sebentar.
Merasa baik-baik saja, orang tuanya mengijinkannya. Namun setelah ditunggu sekian lama, korban tak juga kunjung pulang. Orang tua korban pun merasa khawatir. Mereka segera berusaha mencari korban dengan bertanya ke beberapa rekan-rekannya.
Ditengah kebingungannya, tanpa diduga orang tua korban mendapatkan sebuah pesan singkat atau SMS dari Rudi. Isi SMS,
"Jangan banyak pikiran dan jangan susah-susah kalau Dewi ketemu saya antar."
Mendapatkan SMS tersebut orang tua korban semakin khawatir. Apalagi hingga saat ini keberadaan korban tak diketahui.
Akhirnya, orang tua korban putuskan untuk lapor ke Polres Jombang. Harapannya, korban segera ditemukan dan pulang ke rumah.
"Kasus ini langsung dalam penyelidikan agar korban bisa diketahui keberadaannya," ujar AKP Sugeng Widodo, Kasubbag Humas Polres Jombang,Senin (19/08/2013). (rg)
Dewi Sriwigati (18) warga Desa Puhkerep, Kecamatan Rejoso, Nganjuk dikabarkan hilang oleh orang tuanya. Pasalnya, sejak pamit keluar rumah, gadis ini tak kunjung pulang.
Sudah 11 hari ini, dia tak diketahui keberadaannya. Khawatir dan bingung, orang tua si gadis putuskan untuk minta bantuan polisi atau lapor ke Polres Jombang.
Hilangnya gadis itu diketahui sejak 8 Agustus 2013 lalu, sekitar pukul 14.00 WIB. Sebelumnya, korban yang tinggal di Perum Tunggorono Jombang didatangi seorang pria kenalannya yang mengaku bernama Rudi, alamat tak diketahui. Saat itu, kebetulan korban sedang bersama orang tuanya yang mengunjunginya di rumah.
Ketika itu, Rudi menyatakan maksudnya ingin mengajak korban untuk keluar rumah. Entah karena punya firasat tak baik, orang tua korban tak memberi ijin.
Tak diijinkan, Rudi pun pamitan untuk pulang. Selang dua jam kemudian, korban berpamitan kepada orang tuanya untuk keluar rumah sebentar.
Merasa baik-baik saja, orang tuanya mengijinkannya. Namun setelah ditunggu sekian lama, korban tak juga kunjung pulang. Orang tua korban pun merasa khawatir. Mereka segera berusaha mencari korban dengan bertanya ke beberapa rekan-rekannya.
Ditengah kebingungannya, tanpa diduga orang tua korban mendapatkan sebuah pesan singkat atau SMS dari Rudi. Isi SMS,
"Jangan banyak pikiran dan jangan susah-susah kalau Dewi ketemu saya antar."
Mendapatkan SMS tersebut orang tua korban semakin khawatir. Apalagi hingga saat ini keberadaan korban tak diketahui.
Akhirnya, orang tua korban putuskan untuk lapor ke Polres Jombang. Harapannya, korban segera ditemukan dan pulang ke rumah.
"Kasus ini langsung dalam penyelidikan agar korban bisa diketahui keberadaannya," ujar AKP Sugeng Widodo, Kasubbag Humas Polres Jombang,Senin (19/08/2013). (rg)
Social