Jombang-(satujurnal.com)
Tradisi menyulut petasan dalam
jumlah banyak bagi masyarakat di Des Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang
untuk merayakan Lebaran nampaknya tak ada lagi tahun ini.
Buktinya, sejumlah masyarakat
dari luar yang sengaja ingin menonton tradisi tersebut, Rabu (14/08/2013)
malam, harus menelan kekecewaan.
Pasalnya, tradisi yang sudah
turun temurun tersebut ternyata sudah tak ada lagi. Meski keramaian perayaan Lebaran
tahun ini di desa tersebut masih terlihat.
Tak pelak, sejumlah masyarakat
yang sudah terlanjur datang ke desa tersebut harus balik kanan. Bahkan, ada
beberapa warga yang sempat kesal karena datang dari jauh batal melihat tontonan
menyulut petasan.
"Kok ndak ada lagi, padahal
katanya akan ada pesta mecon. Ya nyesel datang jauh-jauh," ungkap seorang
warga asal Kediri yang enggan disebutkan namanya.
Kemungkinan besar penyebab tak
ada lagi tradisi yang dikenal dengan pesta m mercon di desa yang dikenal
sebagai sebagai sentra pembuat mercon, akibat seringkalinya kepolisian setempat
lakukan razia.
Apalagi, sore harinya, sekitar
ratusan anggota Polres Jombang dengan dipimpin langsung Kasat Sabhara, AKP
Sumiyanto, menggelar razia mercon di desa tersebut.
Maklum saja, pembuatan mercon
sangat berbahaya dan juga harus memiliki ijin. "Kami juga seringkali
lakukan pendekatan maupun penyuluhan soal bahaya petasan maupun membuat
petasan," jelas AKBP Tri Bisono Soemiharso, Kapolres Jombang, saat
dikonfirmasi, Kamis (15/8).
Tak adanya lagi tradisi tersebut,
menurut Tri Bisono merupakan keberhasilan seluruh pihak, baik kepolisian maupun
masyarakat.
"Masyarakat semakin sadar
bahaya membuat petasan. Kami juga tak ingin kejadian di Desa Godong, Gudo
jelang Lebaran lalu yang akibatkan korban jiwa saat membuat petasan tak
terulang," lanjut Tri Bisono, seraya menyatakan akan tindak tegas sesuai
hukum yang berlaku jika masih ada yang nekad membuat petasan. (rg)
Social