Pengamanan Pilkada Jatim, Korem 082 Mojokerto Turunkan 600 Pasukan Artileri dan Kaveleri. - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Pengamanan Pilkada Jatim, Korem 082 Mojokerto Turunkan 600 Pasukan Artileri dan Kaveleri.

Mojokerto-(satujurnal.com)
Menjelang pencoblosan Pilgub Jawa Timur Pilwali empat daerah yang digelar bersamaan, 29 Agustus 2013 mendatang, Korem 082 Citra Panca Yudha Jaya (CPYJ) Mojokerto menurunkan 600 anggota di enam daerah untuk pengamanan. Pengamanan diprioritaskan ke daerah dibawah yang menggelar dua pemilukada.
 
Demikian disampaikan Danrem 082/CPYJ, Kolonel Inf, Agus Yuniarto usai gelar apel inspeksi pasukan dan pengerahan satuan BKO Korem 082 CPY dari Yon Armen 1/105 sertaYonkav 3/tank dalam rangka Pam Pilkada Jatim pada tahap pemungutan dan perhitungan suara Pilgub dan Pilwali, di Alun-alun Kota Mojokerto, Senin (26/08/2013).

“Jatim merupakan barometer. Dengan adanya Pilkada, maka perlu pengamanan yang serius,” ujar Danrem.
“Sebanyak 6 SSK (satuan setingkat kompi ) anggota dari Batalyon Alteleri Medan 1 Malang dan Batalyon Kaveli Malang yang kita siapkan untuk mengamankan pemilukada dibawah wilayah kita," ungkap Agus Yuniarto.

6 SSK TNI AD itu, kata Danrem, akan diperbantukan pada wilayah Korem 082 CPYJ Mojokerto, yakni Kota/Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tuban dan Kota/ Kabupaten Kediri. Atensi di dua daerah  sementara dua daerah yang menggelar Pilgub dan Pilwali yakni Kota Mojokerto dan Kota Kediri.

“Pengamanan kita berada di ring III atau disiagakan di masing-masing koramil karena kita tidak diperbolehkan masuk tapi selama ini masih berjalan lancar meski kita masih ada PR yakni masalah DPT dan surat suara. Untuk dua daerah penyelenggara dua pilkada, pelaksanaan sama tidak ada yang beda hanya kotak suara saja yang membedakan," jelasnya.

Penjagaan personil TNI lebih ke pemantauan daerah yang memungkin rawan agar berdampak pada pelaksanaan. Pihaknya akan memantau di lapangan, jika diketahui rawan maka akan lebih diperhatikan seperti dua daerah yang menggelar dua pemilukada, Pilgub dan Pilwali.

"Ancaman paling rawan daerah yang menggelar Pilgub dan Pilwali bersamaan adalah Kediri tapi kita terus lakukan koordinasi dengan KPU dan panwas setempat. Mereka akan diperbantukan sampai pengumuman tingkat propinsi yakni tanggal 7 September mendatang," tegasnya. (wie)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional