Proyek Sekolah Rp 17 M Disidak Dewan - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Proyek Sekolah Rp 17 M Disidak Dewan

Komisi II DPRD Kota Mojokerto saat sidak proyek SMKN 2, Rabu (18/06/2013)
Mojokerto-(satujurnal.com)
Kalangan DPRD kota Mojokerto melakukan sidak pembangunan gedung SMKN senilai Rp 17 Miliar. Komisi bidang perekonomian dan pembangunan ini melihat langsung pembangunan gedung yang berada di Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Rabu (14/08/2013). Ketua dan Sekretaris Komisi II Shalahudin dan Sony Basuki Raharjo mengecek langsung proses pembangunan proyek tersebut.

"Kami ingin mengetahui sejauh mana progress pembangunan gedung SMKN itu," kata Sony, disela-sela sidak.

Sony juga melihat secara detail spesifikasi tiap-tiap material bangunan. Termasuk pengalihan paving. Begitu juga dengan fasilitas lain termasuk fasilitas toilet. "Kita akan cermati betul agar proyek dari uang rakyat itu terealisasi dengan baik tanpa masalah," kata Sony.

Sony sendiri khawatir dengan kondisi yang terlihat kasat mata. Proyek pembangunan gedung SMKN di lahan seluas 17.344 meter persegi itu belum tampak sebuah gedung. Tiga titik bangunan, dua baru rangka. Satu lagi rangka dengan calon lantai dua baru tergarap. SMKN 2 Mojokerto dibangun dengan dua lantai untuk ruang kelas dan kantor.

"Kami khawatir, gedung ini tak tuntas sesuai jadwal. Kami harus mendorong sekaligus mengawasi agar SMKN 2 segera selesai dan bisa dimanfaatkan untuk pelayanan pendidikan kepada masyarakat," kata Solahudin.

Pembangunan gedung SMKN 2 semula ditarget tahun ajaran baru bisa terealisasi. Namun akhirnya tertunda hingga akhirnya terlaksana pembangunan proyek ini. Sebagaimana yang tercantum dalam papan proyek, SMKN 2 ini dibangun dengan dana Rp 9,5 miliar. Dikerjakan oleh PT Tektonia Grandis Surabaya dengan waktu pengerjaan 30 Mei - 25 Desember 2013.

Pihak pelaksana proyek didampingi Kabid Pendidikan SMA/SMK Tjatur Susanto mengklaim bahwa proses pembangunan sudah 52 persen. Meski tampak laham masih berupa tanah berdebu, tanpa pagar, dan bangunan sekolah baru rangka. "Kami yakin, sebelum 25 Desember akan tuntas," kata Tjatur.

Setidaknya, pada semester genap tahun ajaran ini, siswa SMKN 2 yang saat ini nunut di SMKN 1 Mojokerto sudah bisa menempati gedung sekolahnya sendiri. Saat ini, ada 130 siswa SMKN 2 yang belajarnya nunut di SMKN 1. "Kita terpaksa menutup jurusan teknologi pengolahan hasil pertanian. Kini haya ada dua jurusan, rekayasa perangkat lunak dan tata boga," kata Tjatur. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional