Sekitar 2.500 unit meter air pelanggan PDAM Maja Tirta Kota Mojokerto tak berfungsi normal. Bahkan sebagian besar diantaranya rusak. Kondisi ini menjadi salah satu faktor penyebab terpuruknya perusahaan plat merah milik Pemkot Mojokerto tersebut.
"Dari total 4.467 unit meter air yang dipasang untuk pelanggan, sekitar 2.500
Unit sudah dalam kondisi tidak laik, aus, bahkan rusak. Kondisi ini menyebabkan pemakaian air oleh pelanggan lebih banyak didasarkan asumsi saja," kata Kabag Keuangan PDAM Maja Tirta Kota Mojokerto, Sunarto, Rabu (11/09/2013).
Sebenarnya, lanjut Sunarto, meter air yang tak layak itu harus segera diremajakan. Karena sejak berdirinya PDAM Maja Tirta 1992, meteran air itu belum pernah diremakan. "Idealnya, 4 - 5 tahun harus diganti. Ini sebenarnya merugikan PDAM sendiri. Tapi mau bagaimana lagi," kata Sunarto.
Akibat meteran air yang rusak, penggunaan air setiap pelanggan menjadi tak akurat. Penggunaan air bisa melebihi jumlah yang semestinya, namun biaya yang dibebankan kepada pelanggan sesuai meteran. Bisa juga sebaliknya. "Kondisi ini yang menyebabkan tingkat kebocoran sampai 57 persen," tukasnya.
Menanggapi hal ini Plt Ketua DPRD Kota Mojokerto Syaiful Arsyad mengatakan, penggantian meter air harus menjadi prioritas untuk penyehatan BUMD tersebut. "Ya harus diprioritaskan. Karena menyangkut layanan," katanya.
Sedang untuk mengembalikan kondisi sehat , harus secara bertahap. "Kami memberikan perhatian dengan rencana mengucurkan anggaran sebesar Rp 1,7 miliar. Kami dan semua tak ingin situasi PDAM terus memburuk," kata Ipung, sapaan Syaiful Arsyad. (one)
Social