Mojokerto-(satujurnal.com)
Mariono, perajin batu bata menemukan sebuah mortir aktif berdaya ledak tinggi (high ekplosif) ketika sedang mengaduk tanah, Kamis (12/09/2013).
Awalnya warga Desa Kepuh Pandak, Kecamatan Kutorejo, Kbupaten Mojokerto tersebut mengira benda yang tersangkut pada pacul yang digunakannya untuk mengaduk tanah adalah sebuah botol. "Cangkul yang saya gunakan untuk mengaduk tanah membentuk benda yang menimbulkan bunyi pantulan antar besi. Saya lebih kaget, ternyat benda itu sebuah mortil,” unkap Mariono.
Ia mengaku membeli tanah untuk produksi batu bata dari tersebut dari lokasi galian C di Desa Karangdieng, Kecamatan Kutorejo. “Tanahnya saya dapatkan dari galian C di Desa Karangdieng,” imbuhnya.
Penemuan mortir yang tidak diketahui asalnya tersebut langsung dilangsungkan ke Polsek Kutorejo. Setelah anggota polisi datang ke lokasi penemuan dan memeriksa ternyata benda tersebut adalah grenade mortir karakteristik panjang sekiar 40 centimeter dan berdiameter -10 centimeter yang masih aktif.
Penemuan martir ini langsung ditangani Polsek Kutorejo. Namun disposal atau pemusnahan bahan peledak yang dilakukan tim Gegana Polda Jatim di Desa Karang Dieng tersebut tidak berjalan mulus. Baru peledakan kelima, martir tersebut bisa meledak. (wie)
Social