Mojokerto-(satujurnal.com)
Eksekutif dan legislatif Kota Mojokerto menaruh harga mati mempertahankan Pasar Tanjung Anyar melalui program revitalisasi ketimbang melalui pola tukar guling. Legitimasi itu tertuang dalam kesepakatan memasang angka Rp 15 miliar pada APBD 2014 untuk merelokasi sementara ratusan pedagang ke belakang lapangan Surodinawan.
Sikap itu menyusul bakal dilakukannya penyerahan bangunan dan kios setelah selama 20 tahun dikelola PT Anggun Bhakti Persada, Sidoarjo Nopember mendatang.
"Kita sepakati revitalisasi Pasar Tanjung mulai tahun 2014. Sementara revitalisasi disiapkan, semua pedagang direlokasi sementara di tanah aset Pemkot belakang lapangan Surodinawan," kata Syaiful Arsyad, Plt Ketua DPRD Kota Mojokerto, Selasa (03/09/2013).
Anggaran yang dipatok untuk relokasi,, ujar Ipung, sapaan Syaiful Arsyad, Rp 15 miliar. Namun ia tidak membeber rincian penggunaan pundi APBD 2014 belasan miliar rupiah tersebut. "Secara rinci nanti diketahui dari finalisasi rencana relokasi," kilahnya.
Kerjasama Pemkot Mojokerto dengan PT Anggun Bhakti Perkasa berlangsung selama 20 tahun sejak 2 Februari 1993. Sebanyak 20 togu serta 305 petak kios dan los didirikan pengembang tersebut dengan kompensasi hak pengelolaan selama 20 tahun yang berakhir 2 Pebruari 2013 lalu. Pasca berakhirnya kontrak, inspektorat melakukan audit aset.
Menjelang berakhirnya kontrak muncul upaya potong kompas pemindahan pasar tradisional terbesar di Kota Mojokerto tersebut lewat model tukar guling. Namun anggota Dewan memilih tidak menggubris tawaran yang disodorkan salah satu pengusaha lokal yang begitu getol mengakuisisi pasar yang berlokasi di jatung kota itu.
Tawaran menggiurkan dari investor agar penghuni pasar hijrah ke lahan baru di Jl Semeru itupun akhirnya kandas. (one)
Eksekutif dan legislatif Kota Mojokerto menaruh harga mati mempertahankan Pasar Tanjung Anyar melalui program revitalisasi ketimbang melalui pola tukar guling. Legitimasi itu tertuang dalam kesepakatan memasang angka Rp 15 miliar pada APBD 2014 untuk merelokasi sementara ratusan pedagang ke belakang lapangan Surodinawan.
Sikap itu menyusul bakal dilakukannya penyerahan bangunan dan kios setelah selama 20 tahun dikelola PT Anggun Bhakti Persada, Sidoarjo Nopember mendatang.
"Kita sepakati revitalisasi Pasar Tanjung mulai tahun 2014. Sementara revitalisasi disiapkan, semua pedagang direlokasi sementara di tanah aset Pemkot belakang lapangan Surodinawan," kata Syaiful Arsyad, Plt Ketua DPRD Kota Mojokerto, Selasa (03/09/2013).
Anggaran yang dipatok untuk relokasi,, ujar Ipung, sapaan Syaiful Arsyad, Rp 15 miliar. Namun ia tidak membeber rincian penggunaan pundi APBD 2014 belasan miliar rupiah tersebut. "Secara rinci nanti diketahui dari finalisasi rencana relokasi," kilahnya.
Kerjasama Pemkot Mojokerto dengan PT Anggun Bhakti Perkasa berlangsung selama 20 tahun sejak 2 Februari 1993. Sebanyak 20 togu serta 305 petak kios dan los didirikan pengembang tersebut dengan kompensasi hak pengelolaan selama 20 tahun yang berakhir 2 Pebruari 2013 lalu. Pasca berakhirnya kontrak, inspektorat melakukan audit aset.
Menjelang berakhirnya kontrak muncul upaya potong kompas pemindahan pasar tradisional terbesar di Kota Mojokerto tersebut lewat model tukar guling. Namun anggota Dewan memilih tidak menggubris tawaran yang disodorkan salah satu pengusaha lokal yang begitu getol mengakuisisi pasar yang berlokasi di jatung kota itu.
Tawaran menggiurkan dari investor agar penghuni pasar hijrah ke lahan baru di Jl Semeru itupun akhirnya kandas. (one)
Social