Siswa SMPN 3 Kota Mojokerto Meninggal Didepan Rumah Guru Ngaji - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Siswa SMPN 3 Kota Mojokerto Meninggal Didepan Rumah Guru Ngaji

Jasad Frenada saat diturunkan dari ambulan
Mojokerto-(satujurnal.com)
Frenada Mukti (14) warga Lingkungan Sabuk Alu Gang II, Kelurahan / Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto ditemukan tak bernyawa di depan rumah guru ngajinya. 

Siswa kelas II SMPN 3 Kota Mojokerto, putra pasangan Murianto (38) dan Siti Mahmudah (38) pertama kali ditemukan tergeletak di pinggir jalan oleh anak guru ngajinya. 

“Anak saya diketahui terjatuh di depan rumah guru ngajinya, Ahmad Agus Sutrisno. Yang menemukan ya anaknya Pak Agus," tutur Murianto, Senin (09/09/2013) sore tadi.

Menurut Murianto, sebelumnya Frenada pamit beli pakan ayam kesayangannya di toko yang tak jauh dari rumahnya. Tapi belum sampai ke toko pakan ayam, tiba-tiba ia diketahui anak guru ngajinya tergeletak  dengan kondisi ,mulut yang mengeluarkan busa.

Murianto pun membawa Frenada ke Puskesmas Blooto yang berjarak ratusan meter dari kediamannya. “Tidak ada bekas luka. Hanya tadi saat dioksigen, mulutnya berbusa. Mungkin sudah tidak bis menerima oksigen karena sudah meninggal dunia,” ungkapnya. 

Setelah diketahui meninggal saat dibawa ke Puskesmas Blooto, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, jenazah langsung dibawa ke ruang jenazah RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto

Murianto bertutur, sejak pulang sekolah, Frenada belum sempat makan. Ia hanya makan kuwe wafer sebelum kemudian pamit beli pakan ayam. Ia menduga, sebelum meninggal, anaknya dalam kondisi yang tidak sehat. “Mungkin kelelahan karena setiap Sabtu malam selalu begadang di rumah guru mengajinya," katanya.

Murianto mengaku tidak mempunyai firasat apapun. Hanya saja beberapa hari sebelum ditemukan tewas, korban mengaku kesulitan mengerjakan PR (pekerjaan rumah) sekolah.. “Dia mengaku sulit menyelesaikan tugas menulis perjalanan hidupnya. Meski sempat dibantu sang kakak, tapi PR-nya tak kunjung selesai. 

"Kemarin saya minta dia membeli koran, disitu ada perjalanan hidup artis. Dia mengatakan kalau perjalanan hidup itu mulai dan ada akhirnya. Tapi saya tidak mengerti apa yang ia maksud. Ternyata ini firasat,” ujar Murianto. (wie)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional