Jombang-(satujurnal.com)
Apes dialami H Effendi, warga Desa Pagerwojo, Kecamatan Perak, Jombang. Maksud hati ingin melakukan usaha bersama malah tertipu hingga milyaran rupiah.
Uang sebanyak itu tak juga kembali Tertipu, dia laporkan orang yang menipunya ke Polres Jombang. Terlapor adalah Irianto Sulistiawan (48), asal Kediri.
Kasus yang menimpa pelapor berawal dari pertemuannya dengan terlapor pada awal Mei 2002 lalu. Dalam pertemuan itu, pelapor tertarik dengan bisnis yang dijalankan oleh terlapor. Dari ketertarikan tersebut, terlapor tawari pelapor untuk tanamkan modal alias kerjasama usaha.
Tanpa pikir panjang, pelapor menyanggupinya. Padahal pelapor diharuskan setor uang modal cukup besar.
Benar saja, beberapa hari usai pertemuan itu pelapor transfer uang sebanyak Rp 1 milyar. Selanjutnya, sebulan kemudian pelapor transfer lagi Rp 1,023 milyar. Pelapor pun dijanjikan keuntungan per bulan dan bisa langsung diambil.
Namun setelah beberapa bulan berjalan, janji terlapor tak terbukti. Terlapor tak juga berikan keuntungan tiap bulannya. Merasa ada yang tak beres, pelapor berusaha meminta uangnya dikembalikan. Apalagi, saat itu pelapor memang butuh uang untuk biaya keberangkatannya naik haji.
Kenyataannya saat bertemu, terlapor mengakui tak bisa mengembalikan uang milik pelapor. Anehnya, uang milik pelapor diakui telah hilang.
Hingga sekarang uang pelapor tak juga dikembalikan. Praktis, korban langsung tak terima. Dia merasa telah ditipu oleh pelapor. Oleh sebab itu, dia putuskan laporkan kasus yang menimpanya ke polisi.
"Laporan sudah langsung ditangani. Pelapor sudah diminta keterangan, usai kumpulkan keterangan saksi-saksi nantinya terlapor akan dipanggil untuk jalani pemeriksaan," jelas AKP Sugeng Widodo, Kasubbag Humas Polres Jombang, saat dikonfirmasi.(rg)
Apes dialami H Effendi, warga Desa Pagerwojo, Kecamatan Perak, Jombang. Maksud hati ingin melakukan usaha bersama malah tertipu hingga milyaran rupiah.
Uang sebanyak itu tak juga kembali Tertipu, dia laporkan orang yang menipunya ke Polres Jombang. Terlapor adalah Irianto Sulistiawan (48), asal Kediri.
Kasus yang menimpa pelapor berawal dari pertemuannya dengan terlapor pada awal Mei 2002 lalu. Dalam pertemuan itu, pelapor tertarik dengan bisnis yang dijalankan oleh terlapor. Dari ketertarikan tersebut, terlapor tawari pelapor untuk tanamkan modal alias kerjasama usaha.
Tanpa pikir panjang, pelapor menyanggupinya. Padahal pelapor diharuskan setor uang modal cukup besar.
Benar saja, beberapa hari usai pertemuan itu pelapor transfer uang sebanyak Rp 1 milyar. Selanjutnya, sebulan kemudian pelapor transfer lagi Rp 1,023 milyar. Pelapor pun dijanjikan keuntungan per bulan dan bisa langsung diambil.
Namun setelah beberapa bulan berjalan, janji terlapor tak terbukti. Terlapor tak juga berikan keuntungan tiap bulannya. Merasa ada yang tak beres, pelapor berusaha meminta uangnya dikembalikan. Apalagi, saat itu pelapor memang butuh uang untuk biaya keberangkatannya naik haji.
Kenyataannya saat bertemu, terlapor mengakui tak bisa mengembalikan uang milik pelapor. Anehnya, uang milik pelapor diakui telah hilang.
Hingga sekarang uang pelapor tak juga dikembalikan. Praktis, korban langsung tak terima. Dia merasa telah ditipu oleh pelapor. Oleh sebab itu, dia putuskan laporkan kasus yang menimpanya ke polisi.
"Laporan sudah langsung ditangani. Pelapor sudah diminta keterangan, usai kumpulkan keterangan saksi-saksi nantinya terlapor akan dipanggil untuk jalani pemeriksaan," jelas AKP Sugeng Widodo, Kasubbag Humas Polres Jombang, saat dikonfirmasi.(rg)
Social