Mojokerto-(satujurnal.com)
Tim penjinak bom Gegana Polda Jatim melakukan penjinakan bom jenis mortir di Desa Sampang Agung Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto. Dalam upaya penjinakan mortir ini petugas baru berhasil setelah melakukan eksposel sebanyak lima kali ledakan.
Bom jenis granat motir yang berda di Mapolsek Kutorejo ini langsung diperiksa. Setelah dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan masih aktif, mortir langsung dievakuasi ke dalam mobil Gegana.
Selanjutnya Tim Gegana Polda Jatim langsung mengevakuasi bom mortir ini menuju lokasi yang dinyatakan bebas dari pemukiman dan aman untuk melakukan disposel atau peledakan.
Namun di lokasi yang berada di dalam cekungan sungai ini membuat tim Gegana harus melakukan peledakan sampai lima kali. Ini lantaran besarnya mortir dan ketebalan casiing atau besi logamnya.
Daya ledak tinggi mortir menyebabkan petugas kesulitan mencari serpihan mortir karena seluruh body mortir hancur berkeping keping.
KasubagHumas Polres Mojokerto, AKP Lilik AE mengatakan bahan peledak jenis granat mortir ditemukan yang Wariono, asal Desa Kepuh Pandak Kecamatan Kutorejo Kabupaten mojokerto seorang pembuat bata merah berukuran panjang 40 sentimeter, diameter 15 sentimeter dalam kondisi aktif.
Melihat kondisi yang mengancam jiwanya, wariono memanggil pihak kepolisian untuk mengevakuasi granat mortir tersebut. "Granat mortir i di periksa oleh Tim Gegana Polda Jatim dan dinyatakan mortir peninggalan pada massa penjajahan Jepang atau Belanda," katanya.(wie)
Social