Mojokerto-(satujurnal.com)
Menekuni sebuah hobi ternyata tidak hanya memberikan kesenangan bagi setiap orang, namun juga bisa melahirkan peluang untuk mendatangkan banyak uang. Berawal dari sebuah hobi pula, Supriyono, anggota TNI, warga Desa Penompo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto bisa menyalurkan kegemarannya sekaligus mengembangkannya menjadi peluang bisnis sampingan yang menjanjikan. Bahkan, berkat hobi itu pula, ia mampu menyekolahkan kedua anaknya hingga jenjang perguruan tinggi.
“Antara tugas saya sebagai TNI dan hobi saya memelihara burung berkicau seperti dua kutub. Tapi Alhamdulillah, tugas tetap jalan, hobi pun jalan,” tutur Supriyono.
Dalam keseharian, usai lepas dinas, perwira TNI berpangkat Kapten yang kini menjabat Komandan Komando Rayon Militer (Koramil) Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto ini langsung menekuni hobinya merawat aneka burung berkicau, dari memberi makan dan minum dan merawat kebersihan dua kandang burung-burung piaraannya. “Paling sering tanpa istirahat. Begitu pulang dari dinas, saya langsung ke kandang burung,” ujar bapak dua anak ini.
Ia menyebut beberapa jenis burung berkicau yang ia kembangbiakkan sendiri, sekaligus jadi koleksi dan komoditas bisnisnya. “Ada burung ‘ngurai batu’, ‘love bird’ dan burung ‘jalak bali’,” sebut Supriyono.
Supriyono yang menjadi anggota TNI sejak tahun 1965 ini mengaku, memelihara burung berkicau merupakan hobi yang sudah tertancap sejak ia masih usia anak-anak. “Tidak pernah ada kata jedah untuk hobi saya ini. Bahkan, begitu menjadi tentara pun hobi ini tidak bisa saya lepas,” tuturnya.
Pengembangan hobi menjadi bisnis sampingan, ujar Supriyono, mulai dijalani tatkala masih bermukim di asrama TNI, Batalyon Arhanud Malang. Bersama istrinya yang juga anggota TNI, Supriyono terus menggiatkan hobinya. Sebuah kandang kecil ia dirikan di belakang rumah dinas yang ia tempati.
Beberapa jenis burung berkicau peliharaan Kapten Supriyono ini memang tergolong mahal. Dari mulai harga Rp 800 ribu hingga jutaan rupiah. Tak heran jika kebanyakan pemesan burung rawatannya merupakan penghobi burung dari kalangan menengah ke atas dari berbagai kota di Jawa Timur dan daerah lain di Indonesia.
Dari hobb memelihara burung itu pula Supriyono mampu menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi negeri di Kota Malang. Dua unit mobil yang terparkir di depan rumahnya seolah menjawab pertanyaan soal hobi yang menghasilkan keuntungan finansiil berlebih. (wie)
Social