Gambar ilustrasi (doc.istimewa) |
Jombang,(satujurnal.com)
Seorang santri pondok pesantren di wilayah Kecamatan Peterongan, Jombang, ZSV (16), asal Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi dihajar rekannya sesama santri. Akibatnya, korban alami luka memar di wajah hingga hidungnya mengucurkan darah.
Ironisnya, aksi pemukulan tersebut terjadi dalam pondok pesantren dan dilakukan 2 hari berturut-turut.
Tak terima, korban laporkan pelaku yang diketahui beridentitas Tar (17).
Informasi yang diperoleh, aksi pemukulan tersebut terjadi saat korban diketahui asyik melihat pertandingan sepak bola yang diadakan di lingkungan pondok pesantren. Tak lama, korban diminta untuk membantu mengamankan jalannya pertandingan oleh tim keamanan. Korban pun langsung jalankan tugasnya dan pertandingan berjalan lancar.
Usai pertandingan, korban bermaksud segera kembali ke kamar asrama untuk beristirahat. Namun tak disangka, saat berada di kamar asrama, korban didatangi oleh pelaku bersama beberapa temannya. Belum sempat bertanya maksud kedatangannya, pelaku langsung saja memukul korban. Tak sempat mengelak, pukulan tersebut tepat mengenai kepala korban. Selain itu, pelaku juga menendang hingga mengenai dada korban.
Praktis, korban seketika mengerang kesakitan. Setelah puas menghajar, pelaku langsung pergi. Setelah peristiwa itu, korban sempat berpikir pelaku tak akan kembali lagi. Namun dugaan korban meleset. Keesokan harinya, pelaku kembali datang. Tanpa banyak omong, pelaku langsung menendang korban. Kali ini, tendangan tersebut tepat mengenai wajah korban. Akibatnya, pipi korban mengalami memar. Bahkan, hidung korban juga mengucurkan darah. Melihat korban kesakitan, pelaku langsung pergi.
Mendapat perlakuan tersebut, korban tak terima. Dia memutuskan n untuk melaporkan pelaku ke Polres Jombang.
Kasubbag Humas AKP Sugeng Widodo, Kasubbag Humas Polres Jombang membenarkan adanya laporan kasus tersebut. "Kasusnya langsung ditangani dengan meminta keterangan korban dan masih dalam pengusutan lebih lanjut," jelas Widodo, Jumat (18/10/2013). (rg)
Social